Hidupku Dipenuhi Ketakutan
Ketakutan sepertinya senang sekali mengikutiku. Semua hal yang aku lakukan selalu disertai rasa ketakutan, yang kadang membuatku ingin menangis kalau memikirkannya. Aku takut gagal, aku takut saat melakukan sesuatu akan mendapatkan hasil yang tidak diharapkan. Aku takut gak bisa bahagiain ortu, aku takut mereka akan kecewa karena punya anak yang gak bisa dibanggain seperti aku. Aku takut gak punya teman karena sifatku yang pendiam. Namun bukan berarti aku gak bisa ngomong. Gue cuma gak ngerti apa yang kalian omongin, gue gak ngerti. Sumpah gak ngerti. Males ngomong juga kalau pada akhirnya gak didengerin. Sangat menyakitkan. Diabaikan, tak didengarkan, dicuekin, gak diperhatiin, hal yang sudah biasa buatku. Dan aku bukan berasal dari keluarga berada seperti kalian. Kadang iri sama kalian yang saat liburan tiba bisa merasakan 'liburan' ke luar kota bareng keluarga. Gue? Gue cuma bisa ndekem di rumah sampe jamuren. Browsing, browsing, dan browsing. Sungguh sangat iri. Kapan aku bisa merasakan apa yang kalian rasakan? *meratapi nasib*. Tapi aku sangat mengerti keadaan ekonomi keluargaku. Dan sudah cukup banyak uang yang mereka keluarkan buatku. Biaya sekolah, organisasi, pulsa, sampe main. Pengen banget bersyukur kepada Tuhan, tapi kadang aku gak bisa melakukannya karena lingkunganku yang sangat berbeda denganku. Mencari teman yang benar-benar ngerti kita sangat susah karena gak semua orang baiku itu baik. Hal lain yang aku takutin adalah penyakit. Ketika kepalaku sering pusing, aku takut terkena kanker otak. Ketika aku baca artikel tentang suatu penyakit, aku takut terkena penyakit itu. Ketika kakiku ada benjolan kecil, aku takut sesuatu yang buruk terjadi pada kakiku. Aku juga takut mati *siapa sih yang gak takut mati*. Aku takut ketika mati nanti aku gak masuk surga, aku takut sholat yang selama ini aku kerjakan gak diterima, aku takut aku mati dalam keadaan sakaratul maut. Ya Allah, semoga hal itu gak terjadi padaku, semoga itu hanya ketakutanku saja.
Kadang rasa takut itu perlu agar kita bisa menjadi manusia yang gak meremehkan sesuatu hal, dan agar kita tidak menjadi manusia yang sombong.
No comments: