Hey, keluarga baruku! Selamat Datang!
Salam Inspirasi!
Hey, buat yang (mungkin) masih bertanya-tanya Rumah Inspirasi itu apa sih? Duta Inspirasi Jogja itu siapa aja sih? Aku akan menjawabnya.
Jadi, Duta Inspirasi Jogja itu adalah orang-orang atau anggota dari Rumah Inspirasi cabang Jogja yang berada di bawah naungan Rumah Inspirasi Academy. Rumah Inspirasi Academy adalah sebuah komunitas yang mewadahi inspirasi sesuai passion para Member 7 Heavens Club, Duta Inspirasi, dan Laskar Inspirasi. Rumah Inspirasi memiliki cabang di beberapa kota besar seperti Jakarta, Bandung, Jogja, Bogor, Bekasi, Solo, Surabaya, Toli-Toli, Semarang, Medan, Palembang, Tangerang, Makassar, dan Purwokerto, kampung halamanku. Apapun inspirasimu, di sinilah rumahmu, begitulah tagline Rumah Inspirasi Academy. Dan, founder Rumah Inspirasi Academy itu adalah:
Brili Agung Zaky Pradika
Beberapa bulan yang lalu aku pernah menulis bagaiman pertemuanku dengan mas-mas yang satu ini di postingan I Met The Author of Mencintai Tak Bisa Menunggu. Mas Brili ini kakak kelas yang gak pernah kujumpai di sekolah karena beliau angkatan 2008. Beliau juga seorang penulis buku yang telah menghasilkan dua buah buku, seperti Jangan Bodoh Mencari Jodoh dan Mencintai Tak Bisa Menunggu. Beliau ingin menginspirasi seluruh pemuda Indonesia, untuk mewujudkan impiannya itu beliau membentuk Rumah Inspirasi Academy. Smansa bangga mas, punya alumni kayak mas Brili.
Pada pertemuan kedua, eh ketigaku dengan mas Brili, tepatnya saat buka puasa bersama mas Brili, singkat cerita di akhir acara beliau memberikan secarik kertas dan menginstruksi kami untuk menuliskan nama kami jika ingin mendaftarkan diri menjadi anggota Rumah Inspirasi dan Komunitas Sukses Mulia. Iseng-iseng aku menuliskan namaku di kertas itu dan mengirim CV ku ke email Rumah Inspirasi sepulangnya dari sana. Seminggu kemudian aku kaget ternyata aku diterima menjadi Duta Inspirasi Jogja. Dan waktu itu partnerku masih satu-belum delapan seperti sekarang, yaitu Abu Yazied Bastomi.
Dan inilah para Duta Inspirasi Jogja ^^ :
1. Abu Yazid Bastomi
Tomi ini 'anak' pertamanya mas Brili, sesepuh kami, Duta Inspirasi Jogja yang pertama, berperawakan tinggi dan besar. Dia adalah mahasiswa Sekolah Vokasi Jurusan Sastra Perancis Universitas Gadjah Mada angkatan 2013. Dia berasal dari negeri sebelah, yaitu Bantul. Pertama kali kenalan dengan Tomi itu lewat whatsapp. Suatu hari di bulan Agustus, saat sedang sibuk-sibuknya mengurus persiapan untuk PPSMB, tiba-tiba ada yang nge-whatsapp aku.
"Salam Inspirasi!", begitu sapanya. "Ini siapa ya?kok kayak om-om ",balasku sedikit kaget. "Abu Yazid Bastomi. Tau gak?", tanyanya.
"Siapa ya?", jawabku bingung.
"Aduh! -_- Duta Inspirasi Jogja juga""Oh, yayaya, tau, hehe", balasku
"Salam kenal yaa!""Salam kenal juga!""Kenapa mau gabung Rumah Inspirasi?", tanyanya
"Pengen nambah pengalaman, hehe. Sebenernya gak ngerti juga tugasnya Duta Inspirasi itu ngapain?", jawabku polos.
"Ya bagus sih. Kamu gak ngerti? Samaaa -_-", balasnya.
"Oalah, kukira ngerti? -___-",balasku dengan muka datar
"Enggak, makanya gabung biar ngerti, hehe", balasnya.
"Jangan-jangan yang dari Jogja yang daftar kemaren cuma kita?", kataku miris.
"Iyo, mungkin -_-"
Begitulah awal perkenalan kami yang sangat absurd. Duta Inspirasi yang gak tau mau ngapain di Rumah Inspirasi. Selama beberapa hari setelahnya kami jadi sering whatsapp-an. Semenjak itu aku tau kalau dia lumayan sering pergi ke Purwokerto karena kakaknya menikah dengan orang Purwokerto. Dia juga memelihara beberapa ekor kucing sama sepertiku. Dia juga yang paling sering nge-bully aku gara-gara mas Brili cerita kalau aku pernah sakit dehidrasi.
2. Rizka Amalia Shofa
Mba Rizka ini adalah seorang mahasiswi jurusan PAI Universitas Islam Indonesia angkatan 2011. Dia adalah "anak" ketiganya mas Brili. Perkenalan kami juga melalui media sosial, yaitu twitter. Selain sibuk kuliah, dia juga sibuk di beberapa organisasi dan kegiatan kampus, menjadi MC di beberapa acara, dan nulis. Dia telah menerbitkan sebuah novel kalau gak salah yang berjudul Hot Chocholate. Menurutku, mba Rizka ini memiliki segudang ide untuk Rumah Inspirasi Jogja.
Sedangkan pertemuanku dengan keenam Duta Inspirasi Jogja lainnya terjadi secara antara sengaja dan gak sengaja. Waktu itu mas Brili mengajak kami, para Duta Inspirasi Jogja untuk kumpul perdana di Susu Kambing Etawa. Begitu sampai di sana, ternyata sepi, gelap. Di sana aku melihat dua orang lelaki yang sedang duduk. Jangan-jangan mereka juga Duta Inspirasi Jogja, batinku. Lalu datanglah empat orang perempuan, dua orang memakai sepeda, dan dua orang mengendarai sepeda motor. Jangan-jangan mereka juga iya nih, Duta Inspirasi Jogja, batinku lagi. Lalu aku nge-line mas Brili, dan beliau bilang kalau Susu Kambing Etawa tutup jadi pindah ke Toko Buku Togamas. Lalu aku menyalakan motor dan mengegas hingga melaju dengan cepat. Sialnya, ini Ring Road, bukan jalan yang tepat untuk putar balik. Akhirnya aku belok ke kiri, ke arah Jalan Kaliurang, memutar balikkan motorku di depan Hoka-Hoka Bento lalu kembali melewati Ring Road Utara. Sesampainya di Toko Buku Togamas aku kaget, ternyata orang-orang yang kulihat di depan Susu Kambing Etawa telah berada di sini. Dan ternyata benar, mereka memang Duta Inspirasi Jogja.
Mba Nesya adalah seorang mahasiswi semester akhir di Universitas Ahmad Dahlan jurusan Pendidikan Biologi. Mba Nesya juga aktif di beberapa organisasi di kampusnya. Mba Nesya memiliki sebuah rumah belajar yang bernama Rumah Belajar Permata yang bertempat di Dusun Tanjung, Jalan Kaliurang Km. 13 Kec. Ngemplak, Sleman. Saat perjalanan pulang dari Jakarta, aku bertanya ke mba Nesya,"Mba, aku kalo ikut organisasi itu seneng mba, gak ngerasa capek, tapi pas nyampe kosan pasti ngerasa capek banget, jadi aku cuma ikut satu organisasi". Dengan bijak dia menjawab,"Sebenernya ya dek, kalo kita emang bener-bener suka sama sesuatu, nglakuin hal-hal yang bener-bener kita sukai, kita pasti gak bakalan ngrasa capek".
Mereka adalah dua sejoli yang berasal dari daerah dan almamater yang sama yaitu Jakarta Islamic School. Mereka memiliki passion yang sama yaitu musik. Saat mereka udah ketemu dan ngobrol berdua, gak peduli deh di sekitarnya ada orang atau gak, mereka bisa asik berdua, tertawa ngakak cuma berdua, entah menertawakan apa, tapi kayaknya lucu banget. Walaupun berkuliah di fakultas sama yaitu Sekolah Vokasi, tetapi mereka bekuliah di jurusan yang berbeda. Faisal di jurusan Metrologi dan Instrumentasi, sedangakan Iqbal di jurusan Sastra Perancis. Pada awalnya mereka ngekos di rumah yang sama di daerah Sagan, tetapi sekarang mereka harus pisah rumah lantaran Faisal pindah kos ke daerah Sendowo. Padahal ibu mereka sudah mewanti-wanti agar mereka tetap satu kos. Ya, apa mau dikata. Mungkin suatu saat nanti mereka akan kembali tinggal di kosan yang sama. Oya, sepertinya Faisal dan Iqbal ini sangat menyukai bahasa Ngapak.
Semoga Duta Inspirasi Jogja, Rumah Inspirasi Jogja, bukanlah hanya sebuah komunitas--apalagi komunitas sesaat, tetapi juga sebuah keluarga baru, rumah baru, tempat kita untuk "pulang, kembali, dan berteduh", dan benar-benar menjadi wadah untuk menampung passion kita. Semoga Duta Inspirasi Jogja, Rumah Inspirasi Jogja, tidak hanya bertahan sampai hari ini, nanti, besok lusa, minggu besok, bulan ini, bulan depan, tahun ini atau tahun depan, tetapi bisa bertahan hingga selamanya, hingga hanya maut yang bisa memisahkan kita. Semoga segala program yang kita rencanakan sebagai program kerja Rumah Inspirasi bisa terlaksana dengan baik dan lancar. Semoga, seperti nama kita, kita bisa menginspirasi, menjadi inspirator untuk orang lain, orang di sekitar kita, orang tua kita, keluarga kita, teman-teman kita, terlebih untuk diri kita sendiri. Dan semoga bukan hanya sekedar semoga.
Berjuanglah teman-teman, kakak-kakak Duta Inspirasi Jogja! Tetap semangat yaa. Apapun inspirasi, di sinilah rumahmu.
Hey, keluarga baruku! Semoga aku bisa mengenal kalian lebih dekat lagi, jadi bisa semakin panjang paragraf yang akan kutulis.
Sedangkan pertemuanku dengan keenam Duta Inspirasi Jogja lainnya terjadi secara antara sengaja dan gak sengaja. Waktu itu mas Brili mengajak kami, para Duta Inspirasi Jogja untuk kumpul perdana di Susu Kambing Etawa. Begitu sampai di sana, ternyata sepi, gelap. Di sana aku melihat dua orang lelaki yang sedang duduk. Jangan-jangan mereka juga Duta Inspirasi Jogja, batinku. Lalu datanglah empat orang perempuan, dua orang memakai sepeda, dan dua orang mengendarai sepeda motor. Jangan-jangan mereka juga iya nih, Duta Inspirasi Jogja, batinku lagi. Lalu aku nge-line mas Brili, dan beliau bilang kalau Susu Kambing Etawa tutup jadi pindah ke Toko Buku Togamas. Lalu aku menyalakan motor dan mengegas hingga melaju dengan cepat. Sialnya, ini Ring Road, bukan jalan yang tepat untuk putar balik. Akhirnya aku belok ke kiri, ke arah Jalan Kaliurang, memutar balikkan motorku di depan Hoka-Hoka Bento lalu kembali melewati Ring Road Utara. Sesampainya di Toko Buku Togamas aku kaget, ternyata orang-orang yang kulihat di depan Susu Kambing Etawa telah berada di sini. Dan ternyata benar, mereka memang Duta Inspirasi Jogja.
3. Nesya Arantika Dewi
4. Riza Nurmawati
Mba Riza ini berkuliah di universitas, fakultas, jurusan, dan kelas yang sama dengan mba Nesya. Mba Riza aktif di paduan suara dan kegiatan seni lainnya di kampusnya. Baginya life is art. Gak heran kalau mba Riza ini jago banget main gitar, nyanyi, dan nari. Walaupun sudah hampir empat tahun mba Riza merantau, tapi logat Melayunya masih kental.
5. Peni Wiasih
Mba yang satu ini berasal dari daerah yang berdekatan dengan kampung halamanku, yaitu di Kebumen. Mba Peni juga berkuliah di Universitas Gadjah Mada tetapi berada di jurusan Perikanan angkatan 2012. Gak jauh beda sama mba-mba sebelumnya, mba Peni juga aktif berorganisasi di fakultasnya. Mba Peni juga mempunyai passion yang sama denganku, yaitu nulis dan nge-blog.
6. Siti Muawannah
Menurutku, dari semua Duta Inspirasi Jogja, mba Wana lah yang paling sibuk. Karena mba Wana jarang ikut kumpul dengan kami, saking sibuknya di organisasi. Tiada hari tanpa rapat. Mba Wana berkuliah di fakultas yang sama dengan mba Peni hanya beda jurusan.
7. Faisal Hikmatullah & Muhammad Iqbal Hanifah
Faisal (kiri) & Iqbal (kanan) |
Semoga Duta Inspirasi Jogja, Rumah Inspirasi Jogja, bukanlah hanya sebuah komunitas--apalagi komunitas sesaat, tetapi juga sebuah keluarga baru, rumah baru, tempat kita untuk "pulang, kembali, dan berteduh", dan benar-benar menjadi wadah untuk menampung passion kita. Semoga Duta Inspirasi Jogja, Rumah Inspirasi Jogja, tidak hanya bertahan sampai hari ini, nanti, besok lusa, minggu besok, bulan ini, bulan depan, tahun ini atau tahun depan, tetapi bisa bertahan hingga selamanya, hingga hanya maut yang bisa memisahkan kita. Semoga segala program yang kita rencanakan sebagai program kerja Rumah Inspirasi bisa terlaksana dengan baik dan lancar. Semoga, seperti nama kita, kita bisa menginspirasi, menjadi inspirator untuk orang lain, orang di sekitar kita, orang tua kita, keluarga kita, teman-teman kita, terlebih untuk diri kita sendiri. Dan semoga bukan hanya sekedar semoga.
Berjuanglah teman-teman, kakak-kakak Duta Inspirasi Jogja! Tetap semangat yaa. Apapun inspirasi, di sinilah rumahmu.
Hey, keluarga baruku! Semoga aku bisa mengenal kalian lebih dekat lagi, jadi bisa semakin panjang paragraf yang akan kutulis.
No comments: