Duta Inspirasi Jogja Pergi ke Jakarta (Bagian II)
Setelah terkubur cukup lama di draft, akhirnya aku kembali melanjutkan sekuel kedua dari Duta Inspirasi Jogja Pergi ke Jakarta (Bagian I). Baru beberapa hari yang lalu terkumpul kembali niat untuk meneruskan ini. Karena sumpek lihat posting-an ini cuma berada di draft. Dan tergugah juga setelah membaca posting-annya mba Peni dengan cerita yang sama di blognya. Dan juga teringat kata-katanya pak Boim Lebon kalau penulis yang baik itu yang menyelesaikan tulisannya.
Jakarta, 17 November 2013
Jakarta, 17 November 2013
Hari itu pun tiba. Jam 8 pagi nanti Red Carpet of Success #2 dengan dresscode batik dimulai. Jam 8 tepat kami sudah di Jakarta Design Center. Bergegas masuk ke dalam lift menuju lantai 6 ruang Flamboyan. Kami tidak tau ruangan itu ada di mana. Begitu lift berhenti di lantai 6, aku, mba Nesya, mba Riza, dan mba Peni mengikuti seorang lelaki yang memakai nametag. Loh, kalian mau ke mana? Itu mas-masnya mau ke arah toilet, tegur Faisal. Aih, malunya, batinku.
Sebelum acara dimulai, kami registrasi ulang terlebih dahulu. Kami diberi sebuah map dan nametag bertuliskan nama kami. Map itu berisi worksheet, seperti Pre Session-Questions Vision, Worksheet Vision-Rantai Gajah, Vision-Resolution 30 days, Move On Map-Action & Passion, Mata Rantai Jodoh, dan Post Session-Questions Vision.
Jam 9 kami masuk ke ruang Flamboyan. Kami tidak sekelompok. Mba Riza berada di kelompok 4, Faisal kelompok 5, mba Peni kelompok 6, mba Nesya kelompok 9, aku kelompok 11, dan Iqbal kelompok 13. Acara dimulai dan dibuka oleh sambutan Pak Anies Baswedan. Dan aku kaget ternyata beliau ada di sebelahku. Pertama-tama beliau mengomentari judul acara RCOS #2. Itu yang benar Red Carpet of Success atau Red Carpet for Success?. Kami, peserta dan panitia RCOS #2 kompakan menjawab, Red Carpet of Success, Pak! Pak Anies hanya manggut-manggut. Beliau memuji mas Brili karena bisa membuat acara seperti ini walaupun masih muda. Beliau juga bercerita kalau pada awalnya tidak bisa hadir di RCOS karena ada acara lain di waktu yang sama dengan RCOS. Namun, dengan bujuk rayu mas Brili akhirnya beliau bisa hadir di acara RCOS. Kalau Anda ditanya, Anies Baswedan itu siapa, Anda akan jawab apa? Peserta RCOS dengan antusias menjawab, founder Indonesia Mengajar, Rektor Universitas Paramadina, calon Presiden periode 2014-2019. Dan segilintir jawaban lainnya. Ya, semua itu benar. Perlu saya tambahkan kalau saya juga seorang anak, seorang suami, seorang ayah, dan seorang hamba Allah.
Ada beberapa point yang saya bold dari penyampaian Pak Anis
Baswedan saat itu “Muda, Masa Depan & Sukses”. #Muda itu membicarakan masa depan.#MasaDepan itu berawal dari pengalaman, ditambah observasi dan diambil
hikmahnya dari semua pengalaman tadi. #Sukses itu
meraih dari yang direncanakan. Membicarakan #MasaDepan bukan
berarti melupakan peran kekinian. Dimanapun posisinya, ingatlah pada peran yang
melekat pada diri kita yaitu peran kekinian dan peran masa depan. Peran
kekinian menyangkut keterlibatan kita saat ini yaitu sebagai anak dari orangtua
kita, sebagai mahasiswa, sebagai bagian dari masyarakat, organisasi atau
komunitas. Dengan adanya peran kekinian itu lakukanlah hal yang bermakna dan
membahagiakan. Untuk peran masa depan, siapkan diri kita menjadi level baru di
masa depan, siapkan anak-anak menjadi level baru di masa depan.“This is
because you are the citizen of the world,” Kata Pak Anis
Baswedan. (Peni Wiasih, Cerita Perjumpaan dengan Orang-orang Hebat)
Selesai memberikan sambutan yang begitu menggugah semangat kami, pak Anies bergegas pergi. Sebelum pak Anies turun dari panggung, mas Brili memberikan kenang-kenangan untuk pak Anies.
Sesi pertama training RCOS #2 akan dimulai, yaitu mengenai VISION. Pak Muhammad Zulfikarullah yang akan memandu kami untuk menunjuk VISION kami. Pertama-tama beliau memberi pertanyaan kepada kami, bagaimana cara menaklukkan seekor gajah? Banyak yang menjawab asal. Tapi ada juga yang menjawab dengan benar. Jadi untuk menaklukkan seekor gajah itu kita harus menembak kakinya. Setelah gajah itu pingsan, kita ikat kakinya dengan tali yang besar dan dengan ikatan yang kencang di sebuah pohon. Otomatis saat gajah itu ingin kabur, gajah itu tidak akan bisa melakukannya karena kita telah mengikatnya dengan ikatan yang kencang dan kuat yang membuatnya tidak bisa kabur. Sekuat apapun dia tetap berusaha melepaskan ikatan itu, gajah itu tetap tidak bisa melakukannya. Sampai gajah itu lemas tidak berdaya, dan akhirnya menyerah. Nah, pada saat gajah itu tidak lagi meronta-ronta minta dilepaskan ikatannya, kita lepaskan ikatannya, lalu ganti menggunakan tali yang lebih kecil, ikat dengan ikatan yang longgar. Saat gajah itu terbangun dari tidur lelapnya, gajah itu tidak akan lagi berusaha untuk kabur walaupun talinya telah kita ganti. Karena yang ada di pikiran gajah itu adalah dirinya diikat dengan ikatan yang kencang dan kuat sehingga tidak bisa membuat gajah itu kabur. Itulah yang disebut dengan rantai gajah, yaitu suatu hal yang kita takuti, cemasi yang tertanam di pikiran sehingga menghambat langkah kita untuk menjadi orang yang lebih baik, menjadi orang sukses. Pak Muhammad Zulfikarullah mengajak kami untuk menuliskan rantai gajah yang menghambat langkah kami dan bagaimana kami melepaskan rantai gajah itu. Dipandu coach masing-masing kelompok, kami mulai menuliskan rantai gajah kami. Dan inilah rantai gajahku.
Sesi pertama training RCOS #2 akan dimulai, yaitu mengenai VISION. Pak Muhammad Zulfikarullah yang akan memandu kami untuk menunjuk VISION kami. Pertama-tama beliau memberi pertanyaan kepada kami, bagaimana cara menaklukkan seekor gajah? Banyak yang menjawab asal. Tapi ada juga yang menjawab dengan benar. Jadi untuk menaklukkan seekor gajah itu kita harus menembak kakinya. Setelah gajah itu pingsan, kita ikat kakinya dengan tali yang besar dan dengan ikatan yang kencang di sebuah pohon. Otomatis saat gajah itu ingin kabur, gajah itu tidak akan bisa melakukannya karena kita telah mengikatnya dengan ikatan yang kencang dan kuat yang membuatnya tidak bisa kabur. Sekuat apapun dia tetap berusaha melepaskan ikatan itu, gajah itu tetap tidak bisa melakukannya. Sampai gajah itu lemas tidak berdaya, dan akhirnya menyerah. Nah, pada saat gajah itu tidak lagi meronta-ronta minta dilepaskan ikatannya, kita lepaskan ikatannya, lalu ganti menggunakan tali yang lebih kecil, ikat dengan ikatan yang longgar. Saat gajah itu terbangun dari tidur lelapnya, gajah itu tidak akan lagi berusaha untuk kabur walaupun talinya telah kita ganti. Karena yang ada di pikiran gajah itu adalah dirinya diikat dengan ikatan yang kencang dan kuat sehingga tidak bisa membuat gajah itu kabur. Itulah yang disebut dengan rantai gajah, yaitu suatu hal yang kita takuti, cemasi yang tertanam di pikiran sehingga menghambat langkah kita untuk menjadi orang yang lebih baik, menjadi orang sukses. Pak Muhammad Zulfikarullah mengajak kami untuk menuliskan rantai gajah yang menghambat langkah kami dan bagaimana kami melepaskan rantai gajah itu. Dipandu coach masing-masing kelompok, kami mulai menuliskan rantai gajah kami. Dan inilah rantai gajahku.
Worksheet Rantai Gadjah
Selesai bermain-main dengan rantai gajah, kami kembali diajak untuk mencari tahu apakah VISION itu? VISION adalah apa yang ingin kita capai di akhir hidup kita dan sebagai siapa kita akan dikenal. Kita harus membuat VISION yang jelas, spesifik, dan terukur. Dan sebaiknya VISION hidup kita harus selaras dengan VISION akhirat kita. Kami kembali mengeluarkan worksheet berisikan sebuah tabel mengenai VISION dan goal resolution kita. Dengan menopang dagu aku mulai menuliskannya.
Setelah bermain-main dan menemukan VISION kita, tiba saatnya untuk menunaikan salat Dhuhur dan kebutuhan fisiologis kita, makan. Suara menggelegar mulai terdengar dari ruang Flamboyan gedung JDC itu, pertanda acara akan segera kembali dimulai. Pembawa acara kembali menguasai panggung, menyapa kami. "SIAPA ANDA HARI INI?" INSPIRATOR JUARA. Jawab kami penuh semangat. Sebelum melangkah ke sesi 2, terlebih dahulu kami menyaksikan penampilan adik-adik kecil yang berada di bawah bimbingan @RumiJkt. Mereka menyanyikan 2 buah lagu, salah satunya yaitu lagu Aku Bisa. Dengan koreo khas anak-anak, penampilan mereka sangat lucu dan enerjik. Begitu menggemaskan.
Sesi kedua dimulai, kali ini sang founder Rumah Inspirasi Academy yang akan mengajak kita untuk menemukan passion. Siapa lagi kalau bukan mas Brili Agung Zaky Pradika. Dengan penuh semangat, dia berlari dari ujung ke ujung panggung. Sebelum masuk ke materi, kami disuguhkan sebuah video mengenai mas Brili dan tujuan dia membuat Rumah Inspirasi Academy. Setelah memperkenalkan apa itu Rumah Inspirasi Academy, pembawa acara memanggil masing-masing perwakilan Rumah Inspirasi masing-masing daerah yang datang ke acara RCOS, dan menyematkan pin bertuliskan "Duta Inspirasi".
"Saya suka sekali saat diminta untuk menyampaikan materi tentang passion. Ini materi favorit saya." Begitu kata mas Brili untuk membuka sesi training kedua mengenai PASSION. Dia mengungkapkan 3 aksi strategis untuk mewujudkan PASSION, yaitu dengan kerja keras, kerja cerdas, dan kerja ikhlas. Kerja keras yaitu dengan memperkuat myelin. Kerja cerdas yaitu dengan mengasah memori otak.Dan yang terakhir yaitu kerja ikhlas yaitu selalu libatkan Allah, Allah dulu, Allah lagi,Allah terus dalam usaha yang kita lakukan. PASSION adalah sebuah hal yang kita cinta yang membuat kita bahagia. Jadi, saat kita melakukan sesuatu dengan rasa senang dan cinta, berarti itu PASSION. Selain 3 aksi strategis itu, ada 3 langkah lain untuk menemukan PASSION. Pertama, jujur terhadap apa yang kita rasakan. Suka bilang suka, tidak suka bilang tidak suka. Kedua, tidak minta jaminan. Walaupun kita tidak dibayar, kita tetap merasa senang melakukan hal itu. 3. Butuh bantuan?Angkat tangan! Seperti di sesi sebelumnya,di sesi ini kita juga diajak untuk mengisi worksheet berupa tabel daftar hal-hal yang kita cintai lalu saring sampai menemukan hal yang paling kita cintai. Dan hal itu adalah PASSION kita,selain itu ada tabel berisi #AKSI21 apa yang akan kita lakukan selama 21 hari ke depan terhitung dari hari ini (17 November 2013).
Move On Map
#AKSI21
Setelah berpetualang menemukan VISION dan PASSION, saatnya memasuki sesi terakhir, berpetualang untuk mencari jodoh. Materi ini akan disampaikan oleh sepasang suami-istri yang bertemu di Akademi Trainer, yaitu mas Muhammad Reza Adrianti dan mba Nina Herlina Sutardi. Mereka pertama kali bertemu pada bulan Maret 2013, bertunangan di bulan Mei 2013, tak berselang lama, pada bulan Agustus 2013 mereka memutuskan untuk mengikuti sunah Rasul, yaitu menikah. Untuk membentuk keluarga yang sakinah, mawaddah, wa rahmah, ada lima aspek yang diperlukan untuk mencari teman hidup yaitu aspek ilmu agama, kesehatan, keuangan, psikologis, dan seksologi. Lagi-lagi kami diajak untuk mengisi worksheet untuk menemukan kriteria teman hidup yang ideal dan menuliskan mata rantai jodoh kita. Mata rantai jodoh adalah jembatan diri kita yang membantu kita menemukan jodoh kita. JADI, TEMUKAN TEMAN HIDUP KITA!!! :")
Acara ditutup dengan doa bersama. Semoga doa yang kita panjatkan tidak hanya sebuah kata yang terangkai menjadi kalimat lalu menguap di langit. Semoga doa-doa tersebut dapat menjadi kenyataan. Acara selesai. Sebelum pulang, tidak lupa kami berfoto terlebih dulu untuk mengabadikan momen ini.
Inspirator Juara!!!
Duta Inspirasi Jogja+mas Brili
Trainer 1: Pak Muhammad Zulfikarullah
Trainer 2: Mas Brili Agung
Trainer 3: Mas Reza dan Mba Nina
SIAPA ANDA HARI INI? INSPIRATOR JUARA!
APA KABAR ANDA HARI INI? ON FIRE!
Saatnya kembali ke Jogja!!!!
Hai Rias :D
ReplyDeleteMampir blogwalking yaa..
Suka jalan-jalan ternyata ya, haha..
Keep writing ya dear :)
Cheers,
Yusti
Hai Yusti :D
ReplyDeleteSebenernya suka jalan-jalan sih, tapi tergantung kondisi keuangan juga, hehe. Makasih udah mampir di blogku :D