Berkepala Dua
Di hari ulang tahunku kemarin (3 April, red), tiba-tiba terlintas sebuah pernyataan--atau pertanyaan--yang menggelikan (bagiku), yang baru kusadari kemarin. Ternyata perubahan satu detik saja bisa mengubah usiamu, menjadi bertambah satu tahun hingga membuatnya menjadi kepala dua. Dan perubahan satu detik itu seketika membuatmu tidak lagi menjadi remaja, tetapi telah mengubahmu--dan memaksamu--memasuki masa dewasa awal.
Setiap tahunnya selalu ada pertambahan satu tahun dan perubahan usia di hari ulang tahunku. Ya, Tuhan masih berbaik hati--dan memang Mahabaik--memberikan satu tahun untukku. Setiap tahun juga aku selalu merasakan ada sesuatu yang berbeda di hari ulang tahunku. Seperti tahun ini, ada banyak hal yang tidak pernah terjadi dan tidak pernah kurasakan di hari ulang tahunku sebelum-sebelumnya.
Perubahan yang paling kurasakan adalah adanya kamu--seseorang yang kupanggil mas--yang menjadi bagian hidupku, menjadi orang yang spesial untukku, dan menjadi bagian dari mikrosistemku. Dan tahun ini mas menjadi orang yang pertama memberi ucapan kepadaku melalui telepon. Tentu saja aku tetap terjaga hingga pergantian hari menjadi tanggal tiga tiba saat mas bilang akan menelponku untuk memberi ucapan. Aku emang gak pandai merangkai kata dengan bagus. Aku cuma bisa ngucapin selamat ulang tahun yang ke 20 tahun. Selamat berhenti tumbuh. Doanya semoga tambah sing apik-apik wae, kata mas di telepon--membuatku senang, terharu, sekaligus sebal saat dibilang selamat berhenti tumbuh.
Dan seperti tahun-tahun sebelumnya, berbagai ucapan selamat ulang tahun pun silih berganti datang dari teman-teman, keluarga--dan SIT--melalui berbagai media, seperti message, Line, FB, dan BBM. Ya, hanya itu, tidak ada kejutan. Pagi hingga siangnya pun aku hanya berkutat dengan tugas resume Kesehatan Mental, karena siangnya aku pergi bersama mas. Di luar rencanaku, siang itu aku dan mas hanya pergi ke sebuah tempat makan untuk makan siang (dan makan pagi) karena masih ada tugas kelompok yang harus diselesaikan. Namun aku sangat terharu saat mas masih menyempatkan waktu beberapa jam untuk menepati janji pergi bersamaku di hari ulang tahunku, walaupun seharusnya mas ada di kampus untuk kerja kelompok. Thank you, mas! :)
Di usia 20 ini aku hanya berharap yang terbaik untuk diriku--dalam semua aspek. Semoga kebahagiaan selalu meliputi diriku. Yaks, selamat memasuki tahap intimacy vs isolation. Selamat berkepala dua, @riasrise! :D
No comments: