Dalam Kekosongan
Aku menatap keluar jendela
Kosong
Aku mengaduk pelan minumanku
Mengikuti irama musik yang sedang diputar
Mengalun
Menghentak
Mengaduk perasaan
Satu per satu pengunjung datang
Memenuhi bangku-bangku kosong
Berdua, bertiga, berempat
Beramai-ramai
Membuat gaduh seisi ruangan
Suara-suara mereka memenuhi langit-langit
Memenuhi ruangan
Tiba-tiba tanganku kesemutan
Gemetar
Jantungku berdegup sangat kencang
Aku sungguh tidak nyaman
Suara-suara mereka bukan hanya memenuhi langit-langit ruangan
Tapi juga memenuhi otakku, pikiranku, hatiku
Bahkan sekujur tubuhku
Suara-suara mereka begitu mengusikku
Aku mengangkat kedua kaki ke atas kursi
Melipat kedua kakiku
Membenamkan kepalaku
Perlahan kupejamkan mata
Suara-suara mereka mulai melambat
Lambat, semakin lambat hingga tidak terdengar
Alunan musik pun semakin lama semakin tidak terdengar
Dan menghilang
Sekejap, tanganku berhenti gemetar
Suara-suara mereka tidak lagi menyelimutiku
Perlahan aku beranikan diri mengangkat kepalaku
Menatap lurus ke depan
Kosong
Putih
Tidak ada meja, kursi, bahkan orang-orang tadi
Kosong
Sepi
Hanya ada aku
Dan tubuhku
Sendiri
No comments: