Menunggumu
Di sebuah kursi panjang putih, di sudut taman bunga, aku duduk sendirian
Apalagi kalau bukan untuk menunggumu
Berjam-jam ku menunggu kamu tidak kunjung datang
Membuatku resah, tidak henti melihat jam di pergelangan tangan kiriku
Penantian yang sia-sia, keluhku dalam hati
Matahari semakin terik, kutahu kamu tidak akan datang
Aku mulai ngantuk
Mataku mulai terpejam
Namun, tiba-tiba bulir-bulir air itu membasahi pipiku
Kubergegas membuka mata
Ternyata benar itu kamu
Akhirnya kamu datang
Kembali kupejamkan mata, menikmati bulir-bulir air yang kamu berikan
Aku terus berada di sini, menikmati setia bulir yang kamu berikan, merasakan kesejukan yang ciptakan, merasakan aroma tanah yang begitu khas sesaat setelah kamu pergi nanti
Sekarang, aku hanya ingin tetap di taman ini, menyambut kedatanganmu
Biarpun harus kurelakan seluruh tubuhku basah kuyup kehujanan karenamu
Aku rela
Yogyakarta, 5 Desember 2015
No comments: