Menunggu Imam
Adzan Ashar beberapa puluh menit yang lalu telah
berkumandang. Aku dan jamaah lainnya cukup lama menunggu di sini. Menunggu
salat berjamaah.
“Ini nunggu
apa ya?” tanyaku padaku seorang jamaah perempuan. Perempuan itu mengangkat
bahunya. Aku mengerutkan kening, mencoba menerka.
Tuk, tuk, tuk. Terdengar suara langkah sepatu
seorang lelaki, lalu ia bergegas ke tempat wudhu.
Hening, hanya suara air wudhu yang terdengar.
“Nah, ini aja nih,” kelima lelaki itu serempak
menunjuk laki-laki itu saat laki-laki
itu keluar dari tempat wudhu.
“Allahu Akbar…Allahu Akbar…”
Raut wajah kelima lelaki itu tampak kecewa karena
salah satu dari mereka yang terpaksa menjadi imam.
No comments: