#4 Who Are My Inspirations
Sangat klasik kalau kubilang, orangtuaku adalah inspirasiku. Namun, itu memang benar adanya. Parenting dan attachment yang mereka berikan cukup banyak berpengaruh terhadap aku yang sekarang. Dukungan mereka pula yang membuatku dapat bertahan untuk stay here. Dan mereka juga lah yang menjadi tempatku untuk pulang. Sekalipun kita pernah kesal dengan orangtua kita, tetapi mereka tidak pernah kesal dengan kita. Pasokan perhatian dan cinta mereka kepada kita sangat banyak, berbeda dengan kita yang mungkin hanya sepertiganya. Dan saat mengingat perjuangan mereka terkadang membuatku merasa sedih sekaligus bersalah telah mengikuti id-ku untuk kuliah di luar kota. Walau mereka bilang tidak apa-apa.
Di usia yang sekarang, hal yang kutakutkan adalah ketika menikah nanti, aku akan pergi meninggalkan mereka atau menjadi penunggu rumah layaknya Amelia. Secara id, mungkin ingin rasanya melalang buana dan stay di suatu kota bersama keluarga baru. Memiliki tempat pulang yang baru.
Selain orangtua, dalam hal menulis aku suka Tere Liye. Walau banyak yang bilang novel-novel Tere Liye itu pop, bukan sastra, picisan, dan sebagainya, tetapi aku tetapi menyukainya. Setiap membaca novel Tere Liye, aku seperti mendapat pelajaran baru. Dari segi tulisan dan kalimat yang disusunnya, aku penasaran dengan pengasuhan yang diberikan orangtuanya. Sebab kuyakin dia mendapat pengasuhan yang baik dari orangtuanya. Sebab amanat yang disampaikan dalam novel mereka begitu mengena. Novel Tere Liye yang kusuka yaitu "Ayahku (Bukan) Pembohong" dan "Rindu". Dan sedikit banyak terkadang bahasa yang kugunakan saat menulis terpengaruh oleh tulisan Tere Liye.
Sebab setiap apa yang kita lakukan akan menjadi pertanggungjawaban di akhirat nanti, Tere Liye menginspirasiku untuk membuat tulisan yang menebar kebaikan. Semua orang mempunyai kekurangan, begitupun dengan seorang Tere Liye. Walau begitu aku tetap menyukai tulisannya. Semoga karya-karya Bang Tere terus menginspirasi banyak orang.
***
Yogyakarta, 4 November 2016
No comments: