#21 Bukan Kota Singgah
Kata orang, Purwokerto itu kota singgah
Bagiku, Purwokerto bukan sekadar rumah
Kata orang, Purwokerto itu tempat untuk mencari kesenangan
Bagiku, Purwokerto itu tempat untuk mencari ketenangan, kedamaian
Dan sejuta kenangan yang tersimpan
Jika ditanya apa tempat yang paling kamu sukai (dan sudah kamu kunjungi) bulan ini? Tentu saja aku akan menjawab,"Purwokerto!" Sekadar informasi, Purwokerto merupakan bagian dari Banyumas. Banyumas itu kabupatennya, Purwokerto itu ibukotanya. Sebab terkadang orang-orang mengira Purwokerto dan Banyumas itu dua tempat yang berbeda.
Tiga tahun lebih merantau ke Jogja, aku baru menyadari bahwa Purwokerto itu ngangenin. Lahir dan besar di kota ini ternyata banyak kenangan yang tercipta. Baik sedih maupun senang. Banyak hal yang kurindukan dari kota ini. Mulai dari suasananya yang semakin lama semakin ramai dan panas, teman-temanku, sekolahku, serta tentu saja rumahku.
Setiap pulang ke kota ini, selalu terlihat ada perubahan. Salah satu yang paling terlihat adalah semakin banyaknya rumah makan/kafe/tempat nongkrong yang berjejer di sepanjang jalan sekitar GOR dan jalan menuju rumahku. Hingga aku sendiri tidak dapat menghapalnya.
Ada dua tempat yang paling kurindukan di kota ini, yaitu sekolahku dan rumahku. Sekolahku, baik SD, SMP, dan SMA menyimpan kenangan yang beragam. Setiap melewati sekolahku selalu ada perasaan rindu untuk kembali. Rindu untuk mengulang semuanya. Sebab setiap kali melewati sekolahku, semua kenangan seakan terputar tanpa henti. Memaksaku untuk merindukan semuanya.
Rumahku. Ah, kalau ini sudah pasti aku rindukan. Bagiku, rumah bukan sekadar bangunan. Lebih dari itu, rumah merupakan tempatku untuk pulang. Sejauh apapun dan selama apapun aku pergi. Semakin bertambahnya umur, aku semakin menyadari bahwa bagian terpenting dari rumah adalah orang-orangnya, yaitu orangtua dan adikku. Jadi, "tempatku" untuk pulang bukan sekadar rumah dalam arti bangunan tapi rumah yang terdiri dari dari orangtua dan adikku. Sebab semakin bertambahnya umur juga aku semakin menyadari bahwa akan ada tempat yang kusebut "rumah" dan tempatku untuk "pulang", bersama orang yang ditakdirkan untukku.
Setiap pulang ke kota ini, selalu terlihat ada perubahan. Salah satu yang paling terlihat adalah semakin banyaknya rumah makan/kafe/tempat nongkrong yang berjejer di sepanjang jalan sekitar GOR dan jalan menuju rumahku. Hingga aku sendiri tidak dapat menghapalnya.
Ada dua tempat yang paling kurindukan di kota ini, yaitu sekolahku dan rumahku. Sekolahku, baik SD, SMP, dan SMA menyimpan kenangan yang beragam. Setiap melewati sekolahku selalu ada perasaan rindu untuk kembali. Rindu untuk mengulang semuanya. Sebab setiap kali melewati sekolahku, semua kenangan seakan terputar tanpa henti. Memaksaku untuk merindukan semuanya.
Rumahku. Ah, kalau ini sudah pasti aku rindukan. Bagiku, rumah bukan sekadar bangunan. Lebih dari itu, rumah merupakan tempatku untuk pulang. Sejauh apapun dan selama apapun aku pergi. Semakin bertambahnya umur, aku semakin menyadari bahwa bagian terpenting dari rumah adalah orang-orangnya, yaitu orangtua dan adikku. Jadi, "tempatku" untuk pulang bukan sekadar rumah dalam arti bangunan tapi rumah yang terdiri dari dari orangtua dan adikku. Sebab semakin bertambahnya umur juga aku semakin menyadari bahwa akan ada tempat yang kusebut "rumah" dan tempatku untuk "pulang", bersama orang yang ditakdirkan untukku.
jadi penasaran seperti apa suasana di Purwokerto. semoga bisa diberikan kesempatan berkunjung kesana. aamiin
ReplyDeletesuasananya sangat "homey", hehe. Aamiin :D
Delete