One Step Closer: Menuju yang Ditunggu
“...It isn’t always easy to take positive steps each day....”-Demi Lovato
Dalam beberapa bulan belakangan ini aku beberapa kali berujar “one step closer”, walau faktanya tidak benar-benar “one step closer”. Ternyata banyak langkah-langkah lainnya yang harus kulalui.
Semester akhir mengajariku banyak hal, terutama tentang sebuah proses, usaha, dan juga hasil. Rasa ambisiusku yang tinggi, dan usahaku yang rendah membuatku merasa tertekan karena tidak dapat mencapai apa yang aku inginkan. Menjelang bulan Mei, di bulan-bulan seharusnya sidang agar dapat wisuda di bulan Mei, aku justru mengabaikan skripsiku. Dan untuk memulai kembali mengerjakannya ternyata teramat susah. Namun, keinginanku untuk menyelesaikan skripsi cukup kuat hingga mau tidak mau memaksakaku untuk menyelesaikannya. Alasan terkuatku karena aku ingin mengurangi ‘beban’ pikiranku sehingga aku dapat terbebas dari obat.
Di bulan Mei ambisiusku, prokrastinasiku, dan semangatku saling berkejaran. Naik dan turun. Berkali-kali aku menargetkan tanggal untuk sidang ternyata selalu gagal oleh ketidakmampuanku untuk menyelesaikannya. Berkali-kali revisi, berkali-kali itu pula semangatku naik dan turun. Pada akhirnya aku lelah dengan target yang kubuat sendiri. Namun, di bulan Juni, secercah harapan seakan terlihat semakin jelas. Aku semakin bertekad untuk menyelesaikan skripsiku, memaksaku diriku kembali. Dan kali ini entah kenapa rasanya aku tidak begitu “spaneng”, terasa menikmati apa yang kulakukan. Aku jadi teringat kata pak ketua gengku kalau mengerjakan sesuatu jangan spaneng. Dan ternyata terbukti benar, berdampak positif terhadap apa yang kukerjakan. Hingga sampai akhirnya di bimbingan ke sekian dosenku meng-acc skripsiku dan mengosongkan tanggal untukku.
Rasanya sangat campur aduk. Tidak menyangka akan sampai pada tahap itu dan tentu saja senang sekaligus takut ketika akan memasuki tahapan selanjutnya. Namun, ada kelegaan tersendiri ketika akan memasuki tahapan selanjutnya itu. Memang benar apa yang dikatakan Demi Lovato, “...It isn’t always easy to take positive steps each day.” Sebab setiap harinya, saat kita akan melangkah, kita tidak tahu apa yang akan terjadi di depan kita. Apakah akan membawa kita menuju tujuan atau menjauhkan kita dari tujuan. Apalagi saat tubuh kita sedang tidak benar-benar 100% sehat.
Proses ini masih panjang, “one step closer” tidak seharfiah itu. Banyak tahapan yang harus dilalui, banyak langkah yang harus diambil. Bahkan saat satu tujuan tercapai, pasti akan ada tujuan lainnya yang menyusul. Namun, satu hal yang menjadi hikmah dari proses penyusunan skripsi adalah menikmati prosesnya. Sesuatu yang terkadang terlupa. Jadi, nikmati prosesnya. Selamat berproses dan selamat akan memasuki tahapan selanjutnya.
when there is a will there will be a way... good luck!
ReplyDelete