Adakalanya
Seringkali hidup penuh kejutan
Tidak tahu kapan dan bagaimana ia datang
Bisa jadi datang bertubi-tubi
Bisa jadi datang perlahan
Pun tidak tahu seperti apa rupanya
Bisa jadi berwarna layaknya bendera yang terpasang di jalanan
Bisa pula monokrom seperti televisi masa silam
Selayaknya langit, adakalanya membiru
Adakalanya langit kelabu
Menerangi untuk kemudian meredupkan
Meredup untuk kemudian menerang
Bergantian tanpa tahu kapan
Bergantian tanpa tahu siapa yang bertahan
Bergantian tanpa tahu siapa yang paling dinantikan
Yogyakarta, 30 Agustus 2017
No comments: