Tulisan Kali Sekian Tentang Adikku
Lagi-lagi tertidur ketika akan menulis. Tertinggal satu hari lagi. Dan lumayan kesalnya ketika terbangun pukul 00.25 tadi.
Jadi, baiklah, anggap saja ini tulisan hari 11.
Hari ke #11
Ini tulisan kali ke sekian tentang adikku, @ainullfikri99 . Membicarakan tentangnya mungkin tidak habis-habisnya--meski sebagian mungkin akan tertulis sama.
Meski berposisi menjadi seorang kakak, dalam beberapa hal, terkadang aku merasa adikku yang menjadi kakakku. Terlebih ketika aku berpergian ke luar kota tanpa seorang teman. Beberapa kali aku seperti itu--dan hampir selalu berujung pada ketidakbolehan. Seperti bulan Desember lalu ketika aku berencana datang ke pernikahannya mas @hafidh.riza di Tangerang. Lagi-lagi Ibu tidak mengizinkan karena aku berangkat ke sana sendirian.
Sebab aku keras kepala dan kekeh untuk berangkat, akhirnya Ibu meminta adikku untuk ikut kondangan--menjagaku. Sayangnya, kereta yang kupesan telah penuh. Setelah mempertimbangkan banyak hal, Ibu tetap mengutus adikku untuk berangkat meski dengan kereta yang berbeda--yang lebih dulu sampai.
Sepanjang perjalanan menuju Jakarta, aku sempat khawatir jika terjadi apa-apa dengan adikku. Apalagi itu kali pertama dia ke Jakarta sendirian. Ternyata dugaanku salah, dia jauh lebih berani dari yang kukira. Ya, mungkin karena dia laki-laki, hampir 20 tahun. Seusai takut terusir jika menunggu terlalu lama di Pasar Senen, dia mengabarkan untuk mengelilingi ibukota. Berpergian menggunakan Trans Jakarta, dari satu tempat ke tempat lain. Menghabiskan berjam-jam waktunya sebelum menjemputku di Pasar Senen.
Setibanya aku di Pasar Senen, ternyata adikku tengah menunggu di pelataran depan ruang tunggu. Kami pun menunggu di sana sampai pagi. Sampai loket KRL buka dan kami bergegas menuju Tangerang. Sepanjang menunggu di Pasar Senen, berpindah-pindah KRL menuju Tangerang, kembali lagi ke Pasar Senen, lalu pulang itulah aku merasa adikku yang lebih menjagaku. Bukan sebaliknya, aku yang menjaga adikku.
Ya, mungkin di perjalanan selanjutnya, gantian aku yang menjagamu. Sebelum ada yang "menjagaku" terlebih dulu, wkwk.
No comments: