Menatap Langit dan Laut
Hari ke #59 “Langit dan laut, dan hal-hal yang tak bisa kita bicarakan.” Kita adalah sepasang kawan yang enggan saling bicara. Sela...
Teruntuk Seseorang yang Telah Bertambah Angka Usianya
Hari ke #57 Teruntuk seseorang yang telah bertambah angka usianya, Di antara saudara sepupu yang lain, dialah yang paling d...
Menggampangkan Sesuatu
Hari ke #58 Dulu, seseorang pernah mengatakan, “Kowe ki terlalu nggampangke” ketika aku yakin bisa mengerjakan sesuatu. Saat itu ak...
Jangan Mau Kalah dengan Pembangunan
Hari ke #56 Setiap bertandang ke fakultas lain, selalu berdecak kagum ketika melihat perubahannya. Gedung lama yang direnovasi dengan...
Lihat Lebih Dekat
Hari ke #55 Ketika menyikapi atau menghadapi sesuatu, terkadang kita hanya melihat dari sisi kita, pendapat kita saja. Hingga terk...
Tentang Sebuah Mimpi
Hari ke #54 "Bermimpilah, karena Tuhan akan memeluk mimpi-mimpi itu."-Andrea Hirata. Teringat hampir setahun yang la...
Menanggung Risiko
Hari ke #53 Melewati jalan ini, macet. Mengambil jalan itu, pun sama macetnya. Begitulah suasana hampir seluruh jalanan di Jogja ...
Sebuah Notula: Menjadi Muslim Anti Mainstream
Hari ke #52 Hari Rabu kemarin, Ustadz Zaky Ahmad Rivai, seorang dai muda, mengisi Ngaji Teras di Teras Dakwah. Temanya cukup me...
Hujan Penghapus Dosa
Hari ke #5 1 Awan-awan kelabu mulai mengintip Langit-langit kian bergemuruh Sebentar lagi akan hujan! teriakku dari balik je...
Warna Cinta
Hari ke #50 "Seperti apakah warna cinta? Apakah merah muda mewakili rekahannya, ataukah kelabu mewakili pecahannya?" ( blur...
Berdakwah Bersama
Hari ke #49 Ketika berbincang atau mendengar cerita orang lain, serasa diingatkan kembali akan sesuatu hal. Tentang sesuatu yang ...
(Tidak) Beranjak
Hari ke #48 Senja menjadi pertanda usainya kegiatan hari kemarin. Lampu-lampu temaram terlihat berkerlip. Kicau burung terdengar beri...
Sebuah Pertanda untuk (Lebih) Dewasa
Hari ke #47 Januari kemarin, ketika ingin minta rujukan ke GMC untuk kontrol rutin, lumayan kaget ketika kartu BPJS-ku tiba-tiba ti...
Kenapa Aku Suka Menulis?
Hari ke #46 Kalau ditanya, "kenapa sih kamu suka menulis?" Aku akan mengatakan, "untuk katarsis (peluapan emosi)&q...
Mimpi: Tentang Niat dan Sebuah Keraguan
Hari ke #45 Saat sebuah pintu telah terbuka lebar, aku justru bimbang. Ragu untuk memasuki pintu itu atau tidak. Ragu apakah ak...
"Dayat": Cerita Sebuah Nama
Hari ke #44 Judul : Dayat Penulis : Pidi Baiq & Rumpies the Club Penerbit : Pastel Books (DAR! Mizan) Tahun terbit : November 2...
#43of365
Hari ke #43 Kemarin sore, waktu menulis jurnal tulisan yang ke-42, sempat berteriak, "Wah, tinggal 322 hari lagi." Da...
Tentang Sebuah Loyalitas
Hari ke #42 Di sela-sela merekap berkas pendaftaran, tiba-tiba muncul sebuah pertanyaan, kenapa ya aku mau melakukan ini? Sebuah pe...
Sebuah Kunci
Hari ke #41 "Setiap manusia dilahirkan dengan sepasang gembok kunci. Gembok adalah hatinya dan kunci adalah cintanya.Gembok...
Sebuah Keinginan yang Muncul Kembali
Hari ke #40 "If it's something you decide for yourself. You'll never truly regret it."-Mashiro Moritaka (Bak...
Berdialog dengan Diri
Hari ke #39 Sepertinya aku harus sering-sering berdialog denganmu–diriku. Sembari menikmati desir ombak, sejuknya air laut, dan ind...
Tentang Kuroko (no Basket)
Hari ke #38 Aku ingin bercerita (kembali) tentang salah satu kucing yang tinggal di kantorku–yang sekarang menjadi penguasa kepik-kep...
Menjadi Narahubung
Hari ke #37 Menjadi narahubung suatu organisasi, tempat usaha, maupun acara berarti menjadikan kita perantara antara “rumah” kita den...
Sebuah Pengandaian
Hari ke #36 Manusia memang seringkali tidak bersyukur, kufur akan nikmat-nikmat yang Allah beri. Ketika anak-anak, ingin menjadi dew...
Sepi Usai Ramai
Hari ke #35 Aku berada di antara gegap gempita dunia. Di antara bising musik dan deru-deru lainnya. Di antara orang-orang yang sedang...
Subscribe to:
Posts
(
Atom
)
