Langit Kemarin Pagi
Hari ke #77
Memang benar apa yang dikatakan orang-orang bahwa bagaimana harimu itu ditentukan oleh bagaimana pagimu. Jika pagimu sudah tidak bagus, akan berdampak pada siang, sore, dan malammu. Terlebih ketika banyak stimulus-stimulus--meski kecil--yang membuat suasana hatimu (semakin) (mem)buruk. Hingga mungkin banyak yang akan menilai, "baper amat sih", "gitu aja ngambek", dan lainnya.
Hati manusia memang mudah terbolak-balik. Bukan hanya soal cinta, tetapi juga hal lainnya. Namun, langit kemarin pagi seakan mengisyaratkan untuk memiliki hati yang lapang. Selapang langit yang menerima kehadiran mentari yang menyengat. Hingga terkadang manusia mengutuk kegerahan. Selapang langit yang menerima kehadiran hujan. Hingga terkadang manusia mengutuk kebasahan.
Selayaknya langit, seharusnya hati pun seperti itu. Lapang untuk tidak mudah tersinggung atau merasa kesal ketika tiada yang menggubris. Lapang untuk tidak baper ketika tiada yang membalas pertanyaan di grup. Pun lapang untuk memaafkan orang lain. Bukan karena orang lain berbuat salah kepada kita, tetapi agar kita memiliki ketenteraman hati. Dan selalulah mengingat Sang Maha Pembolak-balik Hati, terlebih ketika suasana hatimu sedang tidak menentu.
No comments: