Menggampangkan Sesuatu
Hari ke #58
Dulu, seseorang pernah mengatakan, “Kowe ki terlalu nggampangke” ketika aku yakin bisa mengerjakan sesuatu. Saat itu aku merasa kesal ketika dia mengatakannya. Apalagi nada bicaranya kurang mengenakan ketika mengatakan itu. Pun setelahnya dia ikutan kesal karena sikap “ngeyel”-ku tersebut.
Sekarang, selang tiga tahun setelahnya, kurasa perkataannya saat itu memang benar. Berkali-kali melakukan refleksi, kusadari kalau tanpa sadar aku sering menggampangkan sesuatu. Meremehkan sesuatu. Keyakinan yang berlebihan dapat melakukan sesuatu ternyata berujung pada “meremehkan”.
Bukan hanya itu, terkadang diri merasa dapat melakukan A, B, sampai Z yang dilakukan orang lain. Menganggap diri dapat melakukan segala hal dengan baik. Tanpa harus belajar, tanpa harus berusaha lebih keras lagi.
Padahal setiap orang diberi kemampuannya masing-masing. Kemampuan yang berbeda antara satu orang dengan orang lainnya. Pun tidak selalu satu orang dapat melakukan A, B, C, hingga Z. Jadi, jangan merasa tinggi hati dapat melakukan segalanya karena (banyak) orang lain melakukannya. Pun jangan minder dengan ketidakmampuan kita melakukan sesuatu.
Sebenarnya, hal terpenting yang perlu dilakukan adalah terus belajar. Meski kita sudah dapat melakukannya. Meski kita belum dapat melakukannya.
No comments: