Berurai
Hari ke #104
Hatiku berurai demi melihat tangisnya pecah
Hatiku tercekat manakala mendengar suara paraunya
Aku terpaku
Membiarkan tangisnya menyublim ke langit
Tanyaku mengawang ke langit
Gerangan apakah yang meruntuhkan hatinya?
Aku masih membiarkan tangisnya menemani kami
Hingga mereda
Hingga dia berujar sembari menahan isak, "Jadilah orang sukses, Nak"
Aku tersentak, tergugu mendengarnya
No comments: