Hari Merayakan Cinta
Hari ke #182
Sepanjang hari ini, sepertinya kalimat "barakallahu laka wa baraka alayka wa jama'a baynakuma fii khayr" mengudara ke langit. Pun lengkap dengan foto bersama para pengantin. Tidak hanya di circle-ku, di circle-nya temanku pun sepertinya banyak yang "merayakan cintanya" hari ini. Menyempurnakan separuh agamanya. Melakukan salah satu dari tiga mitsaqan ghaliza (perjanjian yang berat). Mungkin memang sudah mulai masanya di usia segini melihat teman sebaya mengikrar janji sucinya. Meski bukan hal yang diprioritaskan untuk terus dibahas--apalagi menjadi bahan "bercandaan"--, tetapi harus dipersiapkan. Mengutip perkataan seorang kakak di organisasi, ketika seseorang akan menikah itu menandakan Allah sudah percaya kepada kita untuk menghadapi fase selanjutnya ini.
Siap tidak siap, suatu saat mungkin kita akan mengalaminya sendiri--meski sekali lagi tetap harus mempersiapkan diri, secara psikologis, agama, maupun ilmu. Mengutip pernyataannya @rizqikhilda dari WhatsApp story-nya tempo hari, salah satu tanda kita siap untuk menikah adalah muncul ketakutan jika dalam rumah tangganya tidak dapat menjadi pendamping yang baik, takut tidak dapat menjadi orang tua yang baik, dan ketakutan terkait kondisi rumah tangga lainnya. Dan cara untuk menepis ketakutan tersebut dengan terus mempersiapkan dan memantaskan diri. Terus mencari ilmu (terutama ilmu agama) dengan mendatangi majelis ilmu atau membaca buku, terus memperbaiki ibadah yang kurang-kurang, terus memperbaiki dan memantapkan niat menikah untuk ibadah kepada-Nya.
Dan, sekali lagi "barakallahu laka wa baraka alayka wa jama'a baynakuma fii khayr" untuk siapapun yang menikah hari ini, di hari ke-17 bulan Syawal ini. Terutama untuk @lutfifaridha , yang kemarin telah melangsungkan akad nikah dan hari ini menyelenggarakan resepsinya. Selamat telah mendapat peran baru sebagai seorang "istri". Selamat merantau ke pulau seberang.
Purwokerto, 1 Juli 2018
No comments: