Perbedaan Bahasa
Hari ke #210
Hari Minggu kemarin, setelah hari-yang-katanya-membahagiakan-itu, kusadari bahwa sejak itu aku telah bertambah anggota keluarga. Perbedaan yang paling kentara di antara keluargaku dan keluarganya--mungkin--adalah tentang bahasa.
Kalau dia sedang berkumpul dengan keluarga besarku, mungkin dia tidak dapat memahami semua yang kami katakan. Mungkin dia hanya menerka maksud yang dikatakan oleh A, B, atau C. Terkadang aku berbisik di sampingnya, "paham gak mas?" Kalau dia tidak paham banyak, baru kuterjemahkan.
Pun sebaliknya, sebagai orang yang tinggal dan besar di lingkungan Jawa, mendengar dia dan keluarganya bicara bahasa Bima mungkin akan terasa roaming. Kadang terbesit pikiran, "Ini masih di Indonesia kan? Kok aku belum pernah denger bahasa yang kayak gini?" Dan melihat wajah-bingungku-setiap-mendengar-dia-dan-keluarganya-berbicara dengan baik hati dia menerjemahkannya. Bahkan memberi "rumus", bahwa dalam bahasa Bima, kata apapun selalu diakhiri dengan huruf vokal.
No comments: