Sebuah Voice Note: Masa Lalu dan Masa Depan
Hari ke #208
"Today is what you have and the only thing you can work with. Yesterday is gone and tomorrow isn't here yet."-Dr. Aidh Al Qarni
Beberapa hari lalu, di suatu malam, seorang senior di Psikologi mengirimkan sebuah voice note di grup. Beliau menyampaikan sepenggal kalimat dalam buku La Tahzan. Inti kalimat itu agar kami--para pengurus--tidak terlampau bersedih dengan masa lalu, pun tidak ragu dengan masa depan. Sebab hal tersebut sering menjangkiti banyak orang dan lembaga untuk enggan bergerak.
Seperti ketika ingin menjalankan suatu program, ada ketakutan yang menghampiri kita. Sebab kita terbayang oleh kegagalan di masa lalu. Kegagalan yang membuat kita enggan untuk melakukan hal yang sama dengan lebih baik. Dalam istilah Beliau, yaitu trauma persepsi. Ketika ingin bergerak selangkah, kita merasa takut karena selalu berkaca dengan kegagalan di masa lalu.
Pun dengan masa depan, kita merasa ragu dengan apa yang akan terjadi pada kita. Keraguan sekaligus ketakutan yang membuat kita melangkah ke depan. Dan bisa jadi karena ketidaksiapan kita menghadapi hasil yang tidak menyenangkan di masa depan. Karena terlampau sedih dengan masa lalu dan ragu akan masa depan itulah terkadang kita takut untuk melangkah. Bahkan terkadang kita lupa akan hari ini. Bahwa kita punya hari ini untuk dinikmati. Pun yang dapat menentukan bagaimana masa depan kita.
No comments: