Tentang "Whose Pleasure Are You Seeking?"
Hari ke #197
Sampai sekarang, terkadang masih merasa takut untuk mulai menulis. Padahal idenya sudah terkumpul sejak pagi. Namun, enggan menulis hingga malam tiba dan ketakutan itu muncul. Pada akhirnya tidak menulis dan memilih untuk terlelap sembari merenungi dan meluruskan kembali niat untuk menulis.
Sampai akhirnya menyadari bahwa ketakutan untuk menulis itu muncul karena takut akan anggapan orang lain--terutama anggapan negatif. Padahal, jika terus menuruti "anggapan orang lain", kita akan sulit untuk melangkah ke depan. Aku jadi teringat akan video di channel Free Quran Education yang kemarin kutonton. Video berjudul "Whose Pleasure Are You Seeking" ternyata begitu related dengan yang kurasakan. Bahwa tanpa sadar aku melakukan sesuatu--terutama menulis--karena ingin mendapat pujian, sanjungan dari orang lain.
Bahwa terkadang kita "begitu peduli" bagaimana kita di hadapan orang lain. "Begitu peduli" dengan apapun yang kita tampilkan di akun media sosial kita agar dianggap baik, hebat, dan kawan-kawannya oleh orang lain. That's why kita sering mengerahkan berbagai cara agar kita tampil baik di hadapan orang lain. Namun, jarang sekali kita "begitu peduli" dengan anggapan Allah tentang kita. Bagaimana menampilkan diri kita di hadapan Allah. Apakah kita sudah menampilkan diri kita sebaik mungkin ketika menghadap Allah? Entah ketika akan salat, membaca Alquran, zikir, atau ibadah lainnya. Pun ketika akan menghadap-Nya nanti di akhirat.
No comments: