Tentang Alifa dan Perjuangan Seorang Ibu
Hari ke #212
Namanya Alifa Zeniantika, keponakan sejak beberapa hari lalu. Wajah dan tingkahnya sangat menggemaskan. Apalagi, kedua pipinya yang kalau kata orang itu "tumpah-tumpah". Siapapun yang melihatnya tentu ingin mencubit atau sekadar memegang kedua pipinya.
Beberapa hari sekamar dengan Alifa jadi tahu kebiasaannya yang suka rewel kalau malam hari. Dalam dua hari terakhir ini pun aku terbangun karena suara tangisnya. Namun, dari situ sebenarnya aku jadi tahu--dan secara tidak langsung belajar--bagaimana perjuangan ibunya Alifa untuk menenangkan Alifa. Ketika melihatku terbangun, ibunya Alifa mengatakan kalau setiap hari Alifa begitu. Suka rewel kalau malam dan terbangun saat dini hari.
Memang benar kalau perjuangan seorang ibu memang berat. Harus rela tidur sedikit, begadang, tidur tengah malam untuk menenangkan anaknya yang rewel. Meski mata ingin terpejam dan badan ingin terbaring di kasur.
No comments: