Tentang Menulis: Bahagianya Menemukan Minat Sedari Kecil Part 2
Hari ke #232
Kemarin sore, ketika melihat anak-anak Sanggar Menulis Cahaya-nya @flpyogya sedang menulis tiba-tiba teringat akan diriku ketika seumuran mereka. Dulu, aku menulis mulai dari apapun yang sedang kurasakan atau kualami di hari itu. Sesekali di buku harian yang dapat digembok, dengan kover yang "cewek banget". Sesekali di buku tulis yang tidak terpakai. Belum di ponsel, komputer, maupun laptop. Sebab, saat itu belum banyak yang memilikinya, dan keluargaku termasuk yang belum memilikinya.
Berbeda dengan anak-anak zaman sekarang yang begitu dimudahkan oleh fasilitas yang ada. Entah melalui ponsel, komputer, tablet, laptop. Pun sudah banyak media sosial atau platform untuk menulis. Entah Instagram, Wattpad, Storial, dan lainnya. Terkadang sedikit iri dengan mereka karena saat seumuran mereka aku hanya menulis dengan berbekal buku harian.
Hal lain yang terasa sekali perbedaannya-- yaitu maraknya kelas menulis. Ketika awal 2000an sepertinya belum marak adanya kelas menulis. Berbeda dengan zaman sekarang yang sudah banyak selali kelas menulis. Entah offline maupun online. Entah kelas fiksi maupun non fiksi. Tidak terhitung berapa banyaknya.
Bersyukurlah mereka yang hidup di zaman sekarang, yang dikelilingi oleh ratusan kelas menulis. Mereka bisa belajar menulis sedari kecil. Tinggal pilih saja sesuai minat. Mau fiksi atau non fiksi. Meski banyak anak-anak seperti mereka yang ikut kelas menulis karena ingin bisa menulis dan menjadi penulis. Namun, ada beberapa yang kutemui yang ikut kelas menulis karena "disuruh" oleh orang tuanya. Terlihat sekali mana yang memang suka menulis, mana yang karena dipaksa oleh orang tuanya yang ingin anaknya suka menulis.
No comments: