The Difference(s)
Hari ke #217
"Udah tau kan kalau setelah menikah bakalan banyak yang beda keadaannya?" kata Mas di suatu pagi. Dan memang benar, baru seminggu menikah sudah terasa bedanya. Apalagi menyatukan dua orang sekaligus dua keluarga yang berasal dari suku dan kebiasaan yang berbeda.
Hal yang terasa sekali perbedaannya sebelum dan setelah menikah adalah minta izin ke Mas. Kalau dulu ke mana-mana sendirian, bebas, tidak perlu minta izin terlebih dahulu. Sekarang harus izin dulu ke Mas. Bahkan untuk makan sambal--kalau ini sebenarnya preventif supaya gastritisku tidak kambuh.
Kalau dilihat dari perspektif "egosentris"-ku--terutama untukku yang ke mana-mana sendirian--mungkin akan terlintas pikiran, "kok gak bebas ya, kok kayak dikekang gitu." Namun, kehidupan setelah menikah memang berbeda. Tidak boleh melihat sesuatu dari perspektif kita semata. Apalagi sebagai seorang istri, berkewajiban untuk taat kepada suami. Apapun itu asalkan tetap dalam koridor agama. Kalau kata murabbiku, suami itu "alat" untuk membawa kita menuju surga.
No comments: