Berjualan Makanan, Sebuah Langkah Kecil Menuju Rencana Besar Part 3
Hari ke #265
Semenjak berjualan, ada pengalaman emosional yang kualami. Baik yang menyenangkan atau kurang menyampaikan. Seperti ketika melihat langsung konsumen yang membeli makanan yang baru saja dititipkan di salah satu. Pun ketika ada yang menanyaka, "makanan yang mie mie sama telur itu mana ya?" Hal menyenangkan lainnya ketika melihat kotak-kotak kami tidak tersisa makanan. Kalaupun tersisa, hanya satu atau dua makanan. Namun, kami tidak pernah memprediksi berapa jumlah makanan yang laku di pasaran. Sebab, hari ini habis semua, besok belum tentu akan habis semua juga. Hal itulah yang terkadang membuatku cukup sedih ketika melihat makanan yang kami jual di lapak-lapak masih tersisa banyak.
Dari berjualan ini aku belajar kembali tentang rezeki. Bahwa kita tidak dapat memprediksi berapa jumlah rezeki yang Allah kasih hari ini. Sebab Allah telah memberikan porsi rezeki kepada setiap hamba-Nya dengan takaran yang terbaik untuk mereka. Seperti bisa saja hari ini makanan yang kami jual tidak ada yang tersisa. Karena itulah rezeki yang Allah beri untuk kami hari ini. Pun jika besok makanan yang kami jual tersisa cukup banyak, itu jugalah rezeki yang Allah beri di hari esok. Tinggal bergantung bagaimana usaha kita untuk menjemput rezeki tersebut.
No comments: