Bukan Sekadar Menulis
Hari ke #268
Di era media sosial seperti ini, tanpa disadari menumbuhkan minat seseorang terhadap menulis. Ada yang menyeriusinya, ada yang sekadar iseng. Setidaknya sekadar menulis status atau caption, sepertinya sudah sering dilakukan banyak orang. Kembali lagi tujuan masing-masing orang dalam melakukannya.
Dalam sebuah workshop kepenulisan, Pak Cahyadi Takariawan menyampaikan beberapa tujuan seseorang menulis. Tiga yang masih kuingat yaitu untuk mendapat materi, meluapkan emosi, dan berdakwah. Di antara tiga hal tersebut, sepertinya "meluapkan emosi" menjadi tujuan yang terbanyak dilakukan banyak orang. Dan dengan adanya media sosial tersebut seakan menunjang banyak orang untuk meluapkan perasaannya. Meski, sebenarnya tidak semua perasaan yang kita tumpahkan di tulisan boleh bagikan di publik. Sebab, tentu hal tersebut sangatlah bersifat privasi. Bahkan mungkin ada aib-aib yang kita tuangkan di tulisan tersebut yang seharusnya tidak boleh diketahui oleh orang lain.
Seperti dalam sebuah hadits bahwa apa yang kita dapatkan, bergantung kepada niatnya. Jika niat kita ingin mendapat materi, maka hanya materilah yang kita dapatkan. Jika niat kita untuk meluapkan emosi, maka hati kita akan merasa lega dan tenang. Pun jika niat kita untuk berdakwah, mengajak orang-orang kepada kebaikan, maka yang akan kita dapatkan akan lebih dari materi dan ketenangan. Terlebih ketika kita ikhlas melakukan semuanya karena Allah. Dan begitulah seharusnya penulis muslim. Kalau kata Asma Nadia, bukan sekadar menulis, tetapi ada misi atau pesan yang disampaikan. Sebab, menulis merupakan cara "tergampang" dalam berdakwah. Tulisan kita pun bisa menjadi senjata yang baik untuk mengajak orang lain kepada kebaikan. Seperti tulisan-tulisan, kitab-kitab yang ditulis ulama atau penulis zaman dulu. Meski umur tulisan atau kitab tersebut sudah mencapai ratusan tahun--bahkan sang penulis sudah tiada--manfaatnya masih terasa hingga saat ini. Dengan demikian, manfaatkanlah media sosial dengan baik. Terutama jika memiliki minat dan kemampuan di dunia kepenulisan. Jadikan menulis sebagai sarana untuk mengajak orang lain--dan terutama diri kita--kepada kebaikan.
No comments: