Rezeki Tak Terduga
Hari ke #256
Setelah menikah, terasa sekali bahwa rezeki--terutama harta--itu memang tidak pernah terduga arah datangnya. Setiap manusia memang sudah diberi jatah rezekinya masing-masing, tetapi kita tidak pernah tahu pintu dari mana rezeki itu akan datang. Dan memang benar kalau banyak orang mengatakan bahwa orang yang sudah menikah itu akan dipermudah rezekinya. Apalagi jika membuka banyak "pintu" yang akan berpeluang mendatangkan rezeki.
Seperti kemarin, ketika aku akan mengambil kotak di salah satu lapak. Tiba-tiba saja sang pemilik mengatakan, "kalau ada pesanan (menyebutkan jumlah) omelet buat Jumat siang gak?" Rasanya campur aduk ketika Beliau mengatakannya. Antara senang, heran, tidak percaya, dan bersyukur. Aku segera menelepon Mas untuk meminta pendapat. Setelah Mas menyanggupi, aku pun mengiyakan tawaran sang pemilik lapak tersebut. Rasa senang itu bahkan membuatku lupa kalau sisa omelet Kamis itu masih terbilang lumayan.
Aku jadi teringat perkataannya temannya Mas, bahwa selama kita belum berada di titik terjenuh dalam berjualan, jangan patah semangat. Apalagi langsung menyerah ketika makanan yang kita jual tidak semuanya laku. Mungkin saja itu pertanda Allah ingin kita berusaha lebih keras. Pun ingin melihat kita lebih mendekat kepada-Nya.
No comments: