Memaknai Rezeki Part 5
Hari ke #300
Obrolan pagi ini di suatu grup kembali mengingatkanku tentang rezeki. Berawal dari pertanyaan salah seorang anggota grup hingga akhirnya terciptalah obrolan tentang rezeki. Bahwa rezeki memang datangnya dari Allah, Dia juga yang menentukan rezeki yang akan kita dapatkan. Namun, kita tidak pernah tahu kapan kita rezeki itu akan datang. Untuk itu, kita diperintah untuk berusaha mendapatkannya.
Mengutip dari obrolan di grup tadi pagi, rezeki itu tidak akan didapatkan kalau kita sendiri tidak yakin akan mendapatkannya. Padahal setiap diri kita adalah magnet rezeki yang akan "menarik" rezeki untuk datang ketika kita berpikiran positif, yakin kalau akan mendapatkannya. Selain itu, karena rezeki itu datangnya dari Allah, seberapa pun sangat membutuhkan uang, kita tidak boleh langsung menjadikan manusia sebagai jalan utama. Namun, jadikan Allah sebagai yang utama, terlebih ketika kita sedang sangat membutuhkan pertolongan-Nya. Kita berusaha semampu kita sembari berdoa dan berpasrah kepada-Nya. Nantinya Allah yang akan menolong kita.
Seperti ungkapan yang pernah kudengar, "lakukan apa yang kamu mampu, nanti Allah akan melakukan apa yang tidak mampu kamu lakukan." Seperti kisah yang diceritakan seorang kawan tadi pagi di grup. Ada seseorang yang membutuhkan uang 27 juta untuk bayar biaya rumah sakit. Namun, dia tidak mempunyai uang, sehingga Beliau mencari pinjaman ke mana-mana hingga akhirnya mendapat dua juta. Karena masih kurang banyak, uang tersebut justru Beliau bagikan ke orang-orang yang membutuhkan, hingga tersisa uang 10.000 untuk pulang. Ketika mampir masjid, Beliau bertemu orang tidak dikenal yang tiba-tiba memberi amplop berisi uang. Beliau tidak menghitung jumlah uangnya. Akan tetapi, ketika Beliau akan membayar biaya rumah sakit dengan uang tersebut, ternyata uangnya genap sesuai yang dibutuhkan.
Dari cerita tersebut terasa sekali bagaimana Allah tidak akan membiarkan hamba-Nya dalam kesulitan. Terlebih jika sang hamba sudah berusaha melakukan semampunya. Allah akan memberikan pertolongan kepada hamba-Nya. Itu kenapa kita tidak boleh menyerah dan berputus asa atas rahmat-Nya.
No comments: