Semangat dan Syukur
Hari ke #302
Setiap kali melihat semangatku turun, Mas selalu mengingatkanku bahwa banyak orang di luar sana yang bekerja lebih keras dan lebih lama dibanding kami. Pun jangan melihat ke atas, karena nanti akan membuatku tidak bersyukur. Aku hanya terdiam ketika mendengarnya, mencerna setiap kalimat yang Mas ucap.
Aku jadi teringat akan beberapa penjual makanan yang berada di dekat kontrakan. Meski sudah sepuh, mereka tetap semangat untuk berjualan. Setiap kali mengantar jualan, sekitar jam 6, kami selalu melihat mereka telah melayani pembeli. Entah jam berapa mereka mulai menyiapkan jualannya, tetapi itu membuatku merasa malu. Karena terkadang masih mengeluh dan tidak bersyukur.
No comments: