Anugerah Terindah 2019
Umar, adalah anugerah terindah yang aku dan Mas terima di tahun ini. Meski, untuk bertemu dengannya harus melalui perjuangan yang tidak mudah. Sekitar 40 pekan mengandungnya yang harus melalui fase mual-muntah, punggung sakit, mudah pegal, ingin buang air kecil terus, dan sebagainya. Setelahnya melahirkan dengan beragam cara, dari induksi hingga akhirnya operasi. Namun, rasa sakit tidak dapat menghalangi perasaan sayangku ketika kali pertama melihatnya di meja operasi.
Umar, adalah penerang dalam gelapnya malam. Pelengkap hidup kami. Menjadikan hidup kami lebih berwarna. Menjadikan kami bertambah peran satu lagi, orang tua. Menjadikan kami harus lebih amanah, bertanggung jawab, dan terus belajar.
Umar, adalah neuron cermin kami. Apa yang kami lakukan bisa jadi akan ditiru olehnya. Berharap dirinya salih menjadi pengingat untuk menjadikan diri kami saleh lebih dulu. Sebab, kalau kata Abah Lilik, yang menjadikan anak saleh bukanlah orang tuanya, melainkan Allah. Tugas orang tua hanyalah menjadi orang tua yang saleh. Sesuatu yang terkadang luput dari benak orang tua. Hanya berharap tanpa mengusahakan apapun.
No comments: