Komik Alfatih 1453 Jilid 1: Membaca Masa Kecil Mehmed
"Sesungguhnya akan dibuka kota Konstantinopel, sebaik-baik pemimpin adalah yang memimpin saat itu, dan sebaik-baik pasukan adalah pasukan perang saat itu."-HR. Ahmad
Mei tahun lalu, video tentang pembebasan Konstantinopel di channel YouTube-nya Ustadz @felixsiauw menjadi hiburanku kala menjelang hingga beberapa hari pasca persalinan. Qadarullah, Umar lahir di tanggal 29 Mei, ketika tanggal pembebasan Konstantinopel. Pun nama belakang Umar, tersemat kata "Alfatih". Nama yang sebenarnya kami persiapkan beberapa bulan sebelum Umar lahir. Sejak itu, semua tentang Muhammad Alfatih serasa ingin kugandrungi. Sebab, kuingin Muhammad Alfatih menjadi salah satu teladan bagi Umar. Salah satunya dengan membeli komik Alfatih 1453 Jilid 1.
Dalam komik Alfatih 1453 Jilid 1 ini bercerita tentang kehidupan sebelum masa pembebasan Konstantinopel. Dari kelahiran Mehmed (Muhammad Alfatih), hingga persiapan menaklukkan Konstantinopel. Terlihat sekali bagaimana kedua orang tua Mehmed--terutama ayahnya--mempersiapkan Mehmed dan anak-anaknya untuk meneruskan perjuangan ayahnya menaklukkan Konstantinopel. Dari mulai mengajari berkuda hingga membaca Alquran secara tartil.
Hal menarik dari komik Alfatih 1453 Jilid 1 ini yaitu ketika Mehmed enggan makan makanan yang terhidang. Lalu sang ibu mengajaknya keluar untuk mencari makan. Di tengah perjalanan, mereka dihampiri seorang gadis cilik yang meminta-minta uang. Melihatnya membuat ibunya Mehmed bertanya tentang tempat tinggal sang gadis cilik itu. Gadis cilik itu pun menuntut Mehmed dan sang ibu ke rumahnya. Melihat kondisi rumah sang gadis cilik dan ibunya yang sakit ternyata membuat Mehmed merasa lebih bersyukur dan mau untuk memakan makanan yang telah terhidang.
Komik Alfatih 1453 ini sangatlah cocok dibaca semua kalangan, terutama para orang tua. Sebab, ceritanya mudah dipahami dan gambar yang terasa hidup. Selain itu, menurutku komik ini mengajak pembaca, khususnya para orang tua, bahwa jika ingin anak-anaknya menjadi orang besar, haruslah dipersiapkan sejak kecil. Dan yang terpenting tidak boleh jauh dari Alquran.
Sementara hal yang cukup membuat kagol dari komik ini adalah ketidaktahuanku bahwa ternyata komik ini merupakan jilid 1. Pantas saja ketika sudah membaca setengah buku lebih, belum ada tanda-tanda Konstantinopel akan ditaklukkan oleh Mehmed dan pasukannya. Hingga akhirnya sampai di penghujung halaman, terdapat tulisan "bersambung". Semoga jilid selanjutnya segera terbit.
No comments: