Membahas Tahap Perkembangan Anak
Kemarin aku mengikuti sebuah kuliah WhatsApp (kulwap)-nya @healthcarepedia.id. Sebuah kulwap yang sangat menarik perhatianku karena akan membahas tentang pertumbuhan anak usia 0-3 tahun. Ada bonus skrining pula, semakin semangat untuk ikutan.
"De javu", perasaan yang pertama kali muncul ketika membaca materi kulwap. Terasa pernah mempelajarinya di mata kuliah Rentang Perkembangan Manusia (RPM), tetapi versi lebih lengkapnya. Kulwap tersebut membahas tentang temperamen, kelekatan, kualitas tidur bayi, masalah yang terjadi pada bayi, dan berbagai perkembangan bayi. Seperti perkembangan fisik, sensorimotor, bahasa, motorik halus dan kasar, pemprosesan sensori, serta psikoseksual. Selain itu, ada juga pembahasan tentang bagaimana menstimulasi perkembangan-perkembangan tersebut agar tidak mencapai red flag.
Membaca materi itu ketika sudah memiliki anak terasa sekali perbedaannya dengan zaman kuliah. Sekarang merasa takjub dengan setiap perkembangannya Umar. Pun merasa "Allah itu keren banget" ketika melihat Umar melakukan berbagai refleks. Seperti refleks moro, ketika Umar mengangkat kedua tangannya ke atas saat mendengar suara keras. Atau grasping reflex, ketika Umar refleks menggenggam jari orang yang menyentuh telapak tangannya.
Kalau bukan Allah yang mengajarkannya, mungkin para bayi tidak akan memiliki refleks seperti itu. Meskipun orang tua dapat menstimulasi anaknya untuk tengkurap, guling-guling, duduk, dan lainnya, tak akan sebaik Allah dalam mengajari anak-anak kita. Sebab, menurutku, sebenarnya para bayi sudah memiliki naluri untuk melakukan tugas perkembangan itu. Tugas kita, orang tuanya hanya memberikan stimulasi sedikit agar perkembangan itu muncul di waktu yang tepat. Maka, kita seharusnya tidak pernah bosan untuk memberikan stimulasi sambil diiringi doa agar diberikan kemudahan.
No comments: