Cukup Allah Menjadi Penolong dan Pelindung
Kemarin sore, saat membuka YouTube, tidak sengaja terputar kajiannya Ustadz Hanan Attaki. Awalnya ingin kuganti ke kajian yang sebenarnya ingin kudengar. Namun, karena riweuh di dapur, akhirnya kucoba dengar hingga akhirnya aku merasa tersindir dengan apa yang disampaikan Ustadz Hanan. Bahwa seringkali manusia itu harus diberi musibah dulu baru mendekat kepada Allah. Padahal, sebenarnya Allah itu sangat merindukan kita. Ingin kita dekat dengan-Nya, tetapi kita justru sibuk dengan urusan dunia.
Selain itu, ada hal menarik yang disampaikan Ustadz Hanan. Kalau ada sebuah nama yang ketika kita memanggilnya, akan datang banyak kebaikan. Nama siapakah itu? Allah.
Seperti kisah Nabi Ibrahim yang akan dilempar ke dalam api, tidak ada yang bisa dilakukannya selain memanggil nama Allah. “Hasbunallah wa ni’mal wakiil (cukuplah Allah menjadi Penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung)." Seketika pertolongan Allah pun datang.
Begitulah, ketika kita sudah berusaha hingga tidak ada lagi usaha yang bisa kita lakukan, cukuplah "panggil" nama-Nya. Cukuplah memasrahkan semuanya ke Allah. Seperti sebuah kalimat yang pernah kudengar bahwa lakukanlah apa yang bisa kita lakukan dan pasrahkanlah ke Allah apa yang tidak bisa kita lakukan.
Terutama di masa pandemik Covid-19 seperti ini. Ikhtiar dulu baru tawakal. Berusaha dulu baru tinggal memasrahkan hasilnya ke Allah. Semoga kita selalu dilindungi oleh-Nya.
No comments: