Jatuh dan Terbangun
Semenjak ada Umar, kusadari bahwa ada setiap "pertama" dalam hidup kita. Baik perkembangan motorik halus/kasar, perkembangan bahasa, dan lainnya. Seperti pertama kali bergerak miring, tengkurap, duduk, merayap, merangkak, berdiri, berjalan, dan mengucap "ma-ma" atau "pa-pa". Namun, untuk memunculkan "setiap pertama", apalagi melancarkannya itu tidaklah mudah. Terkadang ada yang harus kita—orang tua—beri banyak stimulasi, tetapi ada juga yang membantu sekadarnya.
Seperti setiap kali melihat perkembangannya Umar, kuamati ada yang membutuhkan banyak stimulasi, tetapi ada juga yang hanya membantu sekenanya. Alhamdulillah, menuju 11 bulan ini Umar sedang memasuki tahap untuk berdiri dan berjalan secara mandiri. Hampir setiap hari dalam beberapa pekan terakhir ini, Umar lebih intens untuk latihan berdiri dan berjalan secara mandiri. Dan semakin intens ketika dia semakin lancar berdiri dan berjalannya.
Jongkok, berdiri, berjalan, jatuh, jongkok, berdiri, dan berjalan lagi sudah menjadi siklus latihannya. Hal membuatku takjub, meski jatuh berkali-kali, Umar tidak pantang menyerah untuk terus berdiri dan berjalan. Meski masih sedikit sempoyongan berjalan, tetapi dia tetap tidak lelah untuk menyeimbangkan badan. Terus melangkah, terus berjalan.
Melihat Umar seperti itu ada perasaan takjub bahwa ternyata kita melalui proses yang cukup panjang agar dapat berjalan lancar. Pun sejak bayi kita itu begitu bersemangat. Pantang menyerah untuk berusaha meski jatuh berkali-kali. Sekali gagal, coba lagi hingga bisa dan lancar. Hingga kita bisa berjalan seperti sekarang. Melangkah ke manapun yang kita bisa.
No comments: