Sebuah Notula: Mengubah Masalah Menjadi Anugerah #1
Beberapa hari sebelum memasuki bulan Ramadhan, di Syameela Channel, channel YouTube-nya Ustadz Oemar Mita, ada sebuah kajian pagi yang menurutku sangatlah menarik. Kajian itu ada 7 part yang semuanya membahas kitab "40 Cara Jitu Merubah Masalah Menjadi Anugerah!" karya Abdul Malik al-Qasim. Karena masing-masing poin penjelasannya cukup panjang jika dijadikan satu tulisan, maka aku akan membaginya menjadi empat tulisan.
40 cara agar dapat mengubah masalah menjadi anugerah, di antaranya adalah:
1. Perhatikan kata-kata yang baik
Ketika ada masalah, seringkali kita tidak memperhatikan apa yang diucap. Seringkali menyikapi masalah dengan mengucap perkataan yang tidak baik. Memaki, membentak, merutuki, terlihat menjadi sesuatu yang wajar ketika ada masalah. Padahal perkataan yang baik itu akan mendatangkan kebaikan. Sebaliknya, perkataan tidak baik hanya akan mendatangkan kemudaratan dan penyesalan. Sebab, lingkungan sekitar akan bereaksi sesuai dengan perkataan kita.
Seperti dua tanaman yang diberikan perkataan berbeda. Tanaman pertama dipuji, sementara tanaman kedua dicela. Hasilnya tanaman pertama itu tumbuh dan tanaman kedua tidak tumbuh dengan baik. Kalau tanaman saja bisa bereaksi seperti itu, bagaimana manusia? Jadi, kita harus mengendalikan apa yang kita ucapkan.
2. Jangan terburu-buru
Jangan terburu-buru dalam menyikapi masalah, apalagi sampai terpancing untuk mengeluarkan emosi negatif. Seperti air dalam kondisi keruh, biarkan bagian yang keruh mengendap ke bawah. Begitupun dalam menyikapi masalah, setelah bagian yang keruh mengendap ke bawah, baru kita selesaikan masalah itu satu per satu. Sebab, jika terburu-buru dalam menyikapi masalah, malah akan memperkeruh masalah itu. Jadi, ketika ada masalah, kita harus merenungi dulu masalah itu sembari mengevaluasi lalu mencari solusi.
3. Berikanlah kesabaran ketika mendapati masalah
Orang-orang yang bersabar adalah orang-orang yang dipilih hatinya, dilapangkan hatinya untuk menyikapi masalah dengan kesabaran. Sebab, masalah itu akan selalu ada hingga kita meninggal nanti. Pun kesabaran itu batasnya ketika kaki kita tidak lagi menapak di bumi. Jadi, kita harus bersiap untuk terus bersabar jika ada masalah. Seorang ulama dulu pun pernah berkata bahwa orang yang beruntung itu orang yang mendapatkan partner yang selalu dapat mengondisikan dirinya untuk bersabar setiap waktu.
4. Berprasangka baik kepada Allah
Apa yang terlihat buruk sejatinya akan memberikan kebaikan kepada kita di masa mendatang selama kita berprasangka baik kepada Allah. Sebab, Allah tidak mungkin memberikan kita keburukan. Seperti kisah seorang nenek yang sedang duduk di kursi depan sebuah toko. Ketika barangnya jatuh dan dia kesulitan mengambilnya, dia meminta tolong seorang pemuda di sekitarnya yang sedang berdiri. Sayangnya, pemuda itu tidak mau menolongnya. Akhirnya, nenek itu mengambil sendiri barang-barangnya. Tidak berselang lama, sesaat setelah nenek itu bangkit dari kursi untuk mengambil barang, tiba-tiba atap toko itu pun roboh. Kisah itu menunjukkan bahwa setiap yang ditakdirkan Allah pasti di dalamnya terdapat kebaikan. Pinta Allah hanya satu, berbaik sangkalah kepada-Nya.
5. Ceritakanlah kepada Allah semata
Ceritakanah masalah hanya kepada Allah, makan semakin cepat Allah akan memperbaiki masalah kita. Jika kita menceritakan masalah ke banyak orang, maka bisa jadi beban masalah kita akan semakin berat. Karena setiap orang memiliki persepsi berbeda dan bisa jadi masalah kita terbilang "ringan" dibanding orang lain sehingga mereka justru mengerdilkan masalah yang kita miliki. Kalaupun ingin menceritakannya ke orang lain, pilihlah orang yang benar-benar dapat membantu mengatasi masalah kita.
6. Letakkan masalah sesuai kadarnya
Jika hanya masalah dunia, maka dibuat ringan. Berbeda halnya jika masalah itu berkaitan dengan urusan agama. Sebab, seberat apapun masalah dunia yang kita jumpai, jauh lebih ringan jika masalahnya tentang urusan agama. Jadi, letakkan masalah sesuai kadarnya, jangan membabi buta mendominasi pikiran kita, memenuhi ruang hati dan pikiran.
7. Masalah akan berbuah manis jika kita balas dengan bunga, bukan duri
Begitu banyak orang yang menorehkan luka kepada kita. Namun, jika kita membalasnya dengan kebaikan, maka akan berbuah manis. Lambat laun hatinya akan melembut, melunak, bahkan dia dapat memberikan kebaikan dan pertolongan ke kita. Maka, ketika ada orang menusukkan duri, kita balas dengan bunga sehingga akan banyak bunga yang kita petik darinya.
8. Berpikir jauh dan tinggi akan membuat hati lapang
Berpikir bahwa semua masalah yang kita alami merupakan konsekuensi hidup. Pun berpikir jauh ke depan akan membuat hati kita lapang. Ada ungkapan bahwa orang yang perih di dunia itu orang yang bahagia di akhirat.
9. Membersihkan diri dari dosa
Membersihkan diri dari dosa akan mendekatkan pertolongan. Sebab, musibah itu bisa jadi datang karena atas konsekuensi kita atau dosa kita. Maka, pastikan kita membersihkan diri dari dosa dengan istighfar. Karena istighfar merupakan salah satu metode dan cara untuk mendekatkan kemudahan dalam kehidupan. Istghfar itu gerbang solusi semua masalah
10. Rajin "mengetuk pintu"
Banyaklah berdoa di waktu mustajab karena berdoa mengubah yang tidak mungkin menjadi mungkin. Di bulan Ramadhan ada prime time untuk berdoa itu ada dua, yaitu saat berbuka puasa dan 1/3 malam terakhir. Maka, perbanyaklah berdoa di waktu tersebut, terutama ketika mendapat sapaan cobaan seperti saat ini.
Banyaklah berdoa di waktu mustajab karena berdoa mengubah yang tidak mungkin menjadi mungkin. Di bulan Ramadhan ada prime time untuk berdoa itu ada dua, yaitu saat berbuka puasa dan 1/3 malam terakhir. Maka, perbanyaklah berdoa di waktu tersebut, terutama ketika mendapat sapaan cobaan seperti saat ini.
No comments: