Trying to Do Food Preparation
Pertama kali tahu "food preparation" itu dari @dhikasas. Namun, saat itu sepertinya belum tahu istilah "food preparation"-nya. Baru sekadar tahu kalau menyimpan sayuran, ayam, ikan, dan bahan makanan lainnya agar awet dan rapi itu dengan ditaruh di food container. Sayangnya saat itu aku belum menikah dan belum ada kulkas sendiri jadi belum bisa mempraktekkan. Pun ketika sudah menikah, meski sudah tahu istilah "food preparation", tetapi belum ingin mencobanya.
Baru memasuki tahun kedua pernikahan, keinginan untuk mencoba food preparation itu semakin kuat. Dan semakin kuat ketika gerah sendiri melihat isi kulkas yang berantakan, sayuran yang seringkali membusuk sebelum sempat terpakai. Apalagi saat sudah memiliki anak cukup susah mencari waktu yang luang untuk memasak. Aku pun harus mencari berbagai cara agar bisa masak.
Akhirnya pertengahan bulan Maret kemarin, aku bertekad untuk memulai food preparation. Alhamdulillah, aku juga memiliki beberapa teman yang sudah lebih dulu melakukan food preparation. Pun Senin Ngangenin (kulwap dari member untuk member HaPpy) akhir Maret lalu di @happysupportgrup3 membahas tentang food preparation yang diisi mba @ainikhoirunnisa.
Langkah awal dalam melakukan food preparation adalah meniatkan semuanya untuk menyenangkan hati keluarga. Selanjutnya merencanakan masakan apa yang akan dibuat (meal plan) selama sepekan ke depan. Kalaupun tidak suka yang terencana, kita catat sayuran, protein hewani, protein nabati, dan bumbu apa saja yang biasanya sering kita pakai untuk memasak. Kalau sudah dicatat semuanya, baru kita belanja ke pasar atau swalayan. Setelah belanja, langkah selanjutnya yaitu menaruhnya ke food container. Untuk melakukan ini, kita harus meluangkan waktu kita beberapa jam. Mungkin sekitar 3-5 jam.
Cara menyimpan sayuran, bisa dicuci dulu baru dipotong-potong, tetapi juga bisa tanpa dicuci lalu langsung dipotong-potong. Namun, jika ingin dicuci, sebelum dimasukkan ke wadah, pastikan sayurannya dalam kondisi kering. Untuk sayuran, yang berdaun hijau biasanya memang mudah membusuk. Jadi, harus segera didahulukan untuk memasak. Hanya ada beberapa jenis sayuran yang cukup awet, seperti wortel, kentang, buncis, terong, lobak, sawi putih, kol, jagung muda, kentang. Untuk kol sendiri, tidak ditaruh di dalam wadah, tetapi dibungkus oleh plastik wrap. Sementara kentang, agar awet lebih baik disimpan di luar kulkas. Lalu untuk jagung, sebaiknya dipipil lebih dahulu sebelum ditaruh ke dalam wadah.
Untuk protein hewani, kalau ikan (kecuali ikan keranjang) lebih baik dicuci dulu sebelum ditaruh di wadah. Kalau ayam lebih baik diungkap terlebih dahulu. Sementara daging sapi ditaruh tanpa dicuci. Selain itu, untuk protein nabati seperti tempe, lebih baik tidak ditaruh di dalam wadah. Cukup disimpan dalam plastiknya, sebagaimana saat pertama kali dibeli. Sebaliknya, jika ingin menyimpan tahu, kita cuci tahu terlebih dahulu lalu kita masukkan ke dalam wadah yang sudah diisi oleh air matang. Lalu untuk bawang merah dan bawang putih, kita kupas dulu kulitnya sebelum dimasukkan ke wadah.
Setelah hampir sebulan melakukan food preparation, aku merasakan manfaat yang begitu banyak. Isi kulkas jadi lebih rapi, sayuran yang membusuk sudah cukup berkurang, dan yang paling disyukuri bisa lebih mudah dalam memasak untuk keluarga. Meski lelah di awal, tetapi rasa senang itu dapat mengobati semuanya.
No comments: