Menyelesaikan yang Belum Usai Sebelum Menikah
"Selesaikan dulu dirimu sebelum menikah," mungkin sebuah kalimat yang cukup sering kita dengar dan baca. Entah dari orang terdekat, media sosial, maupun kuliah online. Namun, apakah kita benar-benar tahu apa maksud kalimat itu dan mengapa harus dilakukan?
Dalam sesi pertama FWMP (Future Wife and Mom Preparation) #1 @mommischology pagi kemarin, Ummi Rosa mengatakan bahwa ketika sudah menikah, kita membutuhkan energi yang cukup besar dalam menjalankan peran sebagai istri, ibu, menantu. Bayangkan jika ketika menjalankan peran tersebut, kita belum usai dengan diri kita sendiri. Tentu kita akan berat dalam menjalankan berbagai peran tersebut. Maka, pertama-tama kita perlu mengenali apa saja yang belum usai dalam diri kita.
Ummi Rosa mengatakan bahwa hal-hal yang belum usai atau unfinished business berkaitan dengan pengalaman masa kecil menyakitkan yang belum terselesaikan sehingga menyisakan ruang kosong dan berdampak panjang di kemudian hari. Ada empat jenis luka batin masa kecil, yaitu luka kekerasan (psikis maupun fisik), luka pengabaian, luka penolakan, dan luka kepercayaan. Luka batin tersebut bisa didapat dari orang tua, keluarga besar, teman, maupun orang lain. Meski luka batin itu terjadi saat kecil, tetapi jika tidak diselesaikan luka tersebut bisa tumbuh menjadi perasaan sedih tak berdaya dan marah, bahkan dendam. Maka, kita bisa mengingat kembali kira-kira luka batin yang kita alami berasal dari mana atau siapa.
Setelahnya, kita coba selesaikan luka batin tersebut. Caranya, kita bisa self-talk atau bicara kepada diri sendiri bahwa ada luka batin yang kita alami yang berasal dari ini dan kita terima kalau memiliki luka batin itu. Lalu, kita coba memaafkan orang yang membuat kita memiliki luka batin itu. Maafkan kesalahannya meski kita belum melupakan sepenuhnya. Namun, setidaknya kita lebih nyaman untuk menata kehidupan. Pun kita lebih siap untuk menjalani peran-peran setelah menikah.
No comments: