Memberi Nama yang Baik untuk Sang Anak
Setiap kali membuka atau terbuka halaman 5-6 buku Sayang Karena Allah, rasanya otakku memutar ulang memori ketika Umar baru saja lahir ke dunia ini. Bagaimana perasaan Mas ketika melihat Umar untuk kali pertama, sangat persis seperti di halaman tersebut. Begitu bahagia. Kebahagiaan yang mungkin baru Mas rasakan.
Membaca halaman itu aku jadi teringat ke masa sebelum Umar lahir. Saat itu, ada beberapa nama yang kami siapkan. Salah satu di antaranya yaitu nama yang sekarang Umar pakai, yaitu Abdullah Umar Alfatih. Mengapa Abdullah? Sebab, Abdullah adalah salah satu nama yang disukai oleh Allah. Abdullah sendiri memiliki makna penghambaan diri kepada Allah. Mengapa Umar dan Alfatih? Sebab, kami ingin Umar menjadikan Umar bin Abdul Aziz, Umar bin Khattab, dan Muhammad Al-Fatih sebagai teladan di hidupnya.
Membaca halaman itu juga aku jadi teringat kembali bahwa salah satu kewajiban orang tua ketika anak lahir adalah mendoakan dan memberi nama yang baik. Mengapa demikian? Sebab, nama adalah sebuah doa, pun ada harapan yang orang tua sematkan dalam nama tersebut. Selain itu, nama ternyata dapat memengaruhi seseorang.
Membaca halaman itu juga aku jadi teringat kembali bahwa salah satu kewajiban orang tua ketika anak lahir adalah mendoakan dan memberi nama yang baik. Mengapa demikian? Sebab, nama adalah sebuah doa, pun ada harapan yang orang tua sematkan dalam nama tersebut. Selain itu, nama ternyata dapat memengaruhi seseorang.
Dalam buku Islamic Parenting, Syaikh Jamal Abdurrahman mengatakan bahwa jika seseorang diberi nama duka, maka biasanya kedukaan selalu menyertainya. Pun jika seseorang diberi nama cela, maka dalam dirinya terdapat sebagian sifat yang tercela. Rasulullah shalallahu alaihi wasallam pun pernah melarang untuk memberi nama yang buruk untuk anak. Bahkan, ketika mengetahui ada seseorang yang memiliki nama yang buruk, maka Beliau langsung mengubahnya dengan nama yang baik. Jadi, berikanlah nama terbaik untuk anak-anak kita.
No comments: