Memutar Memori Lima Tahun Lalu
Jika memutar kembali memori ke lima tahun lalu, yaitu 2016, ternyata banyak hal menyenangkan yang terjadi. Sebelum akhirnya aku berkutat dengan semester akhir dan skripsi.
1. Menulis selama 3 bulan dan mengunjungi beberapa penerbit
Tahun 2016 lalu, aku sempat mengikuti kelas kepenulisan fiksi dan non fiksi yang dipandu oleh mas @briliagung dan mba @rizkamamalia. Saat itu, aku mengambil ranah fiksi dengan menuliskan novel. Dari kelas tersebut aku mendapatkan banyak manfaat, seperti mendapat relasi baru, ilmu tentang kepenulisan, dan pengalaman mengajukan naskah ke penerbit. Poin terakhir sangatlah berkesan karena saat itu aku baru pertama ke beberapa penerbit (Bentang Pustaka, Elex Media, dan Republika Penerbit) dan mengajukan langsung naskahku kepada editor.
Meskipun deg-degan dan serasa seperti mati kutu, tetapi kritik dan saran dari mereka, terutama editor Bentang Pustaka menyadarkanku bahwa naskah yang kutulis belumlah matang. Lalu pengalaman ke Elex Media dan Republika Penerbit juga tidak kalah menyenangkan. Sebab, saat itu, pagi harinya aku baru sampai Jogja usai 49 hari KKN di Lumajang dan sore harinya aku berangkat ke Jakarta bersama beberapa teman.
2. KKN dan Ranukumbolo
Sebelumnya, aku tidak pernah tahu seperti apa Lumajang hingga akhirnya aku KKN di sana. Tepatnya di lereng Gunung Semeru Desa Kandangtepus, Kecamatan Senduro. Ternyata daerahnya begitu dingin, sering berkabut, dan cukup sering mati lampu. Namun, alhamdulillah di rumah yang kutinggali selama KKN, sang pemilik rumah memiliki genset sehingga hanya tempat kami yang menyala.
Selain itu, di sana juga masih asri, masih bisa melihat sawah dan ladang. Kalau langit lagi cerah sering juga terlihat Semeru dari jauh. Bahkan, ketika salat ied dulu, aku bisa melihat Semeru yang berada sejajar dengan mataku. Sayangnya, di padukuhan subunit-ku, yaitu di Tetelan, jalannya masih bebatuan, belum teraspal sempurna sehingga cukup sulit untuk dilewati dengan motor selama di sana. Namun, semoga sekarang sudah lebih baik.
Hal menyenangkan selama KKN tentunya ketika bisa mendaki Semeru, meskipun saat itu aku dan teman-teman hanya sampai Ranukumbolo. Namun, pengalaman itu sangatlah menyenangkan karena aku baru pertama kali ke sana dan Semeru menjadi gunung ketiga sekaligus terakhir yang kudaki. Semeru juga menjadi gunung pertama yang harus kulalui dengan menggunakan prosedur. Seperti menyertakan surat keterangan sehat dari dokter dan briefing terlebih dahulu sebelum mendaki.
Sekitar jam 11, setelah briefing selesai, kami pun memulai pendakian. Beberapa kali kami berhenti untuk salat dan istirahat. Hingga matahari mulai terbenam, kami pun sampai di Ranukumbolo. Sesampainya di sana, aku takjub dengan pemandangannya yang begitu indah. Keindahan yang tidak bisa kutuliskan dengan kata-kata. Selama di sana, kami mengambil air di ranu untuk memasak atau mencuci. Lalu jika ingin buang air, kami pergi ke kamar mandi kering yang telah disediakan.
No comments: