Salat Berjarak
Banyak hal yang berubah setelah pandemi datang. Mulai dari kebiasaan kita memakai masker saat keluar rumah/sakit, menjaga jarak. Hingga banyak tempat yang sekarang menyediakan fasilitas handsanitizer atau kran untuk mencuci tangan. Tujuannya tentu untuk mencegah penyebaran virus Corona.
Tiga bulan awal ketika pandemi datang, kita dianjurkan untuk salat berjamaah di rumah. Baru ketika bulan Juni hingga sekarang, kita sudah boleh salat berjamaah di masjid. Namun, harus tetap memperhatikan protokol kesehatan, seperti mengenakan masker dan salat yang berjarak antar jamaah.
Beberapa waktu lalu ketika salat di masjid dan melihat sticker-sticker di lantai, hatiku membatin, "masih nggak nyangka ya, sekarang salatnya harus berjarak." Padahal, sebelum pandemi datang, setiap kali salat berjamaah kita diharuskan merapatkan saf. Namun, sekarang kalau salat berjamaah harus jaga jarak juga.
Banyak hal yang berubah setelah pandemi datang. Namun, kalau diambil hikmahnya, adanya pandemi membuat kita lebih aware untuk menjaga kebersihan dan kesehatan. Pun dari salat berjarak tersebut, hikmahnya adalah Islam tidak sekaku yang mungkin dipikir sebagian orang. Asalkan hal tersebut tidak menyalahi syariat dan bukan termasuk rukun yang harus wajib dilaksanakan.
Seperti yang pernah disampaikan Ustadz Abdul Somad bahwa merapatkan saf bukanlah salah satu rukun salat. Namun, merapatkan saf termasuk salah satu kesempurnaan salat. Maka, salat dengan menjaga jarak tetaplah sah, apalagi saat masa pandemi seperti ini.
No comments: