Sepuluh Hari Setelah Umar Disapih
Sepuluh hari sudah Umar tidak lagi minum ASI. Hari pertama sampai keempat Umar masih mencari ASI, tetapi kuperhatikan sejak hari kedua dia seperti sudah menyadari bahwa tidak boleh lagi minum ASI. Sejak itu, dia pun berinisiatif mengambil atau minta diambilkan buku ketika mau tidur, meski harus diawali dengan mencari ASI.
Hari pertama sampai keempat, jam tidurnya mulai berubah, terutama tidur malam. Sebelum disapih, Umar hampir selalu tidur selepas Isya. Namun, saat mulai disapih, hari pertama Umar tidur jam 22.45, hari kedua sampai keempat hampir jam 21.00. Memasuki hari kelima, jam tidurnya Umar mulai normal seperti ketika masih minum ASI. Cuma tidur pagi/siangnya yang terkadang agak susah. Pernah suatu hari Umar baru tidur siang menjelang Ashar, mungkin karena bangun paginya jam 6.
Setelah disapih, kuperhatikan ada beberapa hal yang berubah, seperti beberapa kali bangun pagi di atas jam 6 dan makannya terlihat lebih lahap lagi. Sekarang pun Umar sudah berinisiatif untuk minta minum atau pipis ketika terbangun saat malam hari. Alhamdulillah, Allah memberikan kemudahan untuk melewati proses ini, meski hari pertama menyapih Umar terasa begitu sulit.
Hikmah lainnya dari proses menyapih ini yaitu harus meyakini kalau anak kita bisa untuk menghadapinya, meskipun harus berusaha keras dan membutuhkan beberapa hari. Dari proses menyapih ini juga, kusadari kalau selama ini ternyata aku "meremehkan" Umar. Dulu aku merasa Umar begitu bergantung kepada ASI sehingga akan sulit untuk tidur tanpa ASI. Apalagi ketika bulan April lalu aku semakin intens melakukan sounding ke Umar dan hanya memberikan waktu 5 menit untuk menyusu, dia masih memberontak, pun menangis ketika waktunya habis. Mungkin karena saat itu dia tahu kalau masih memiliki hak untuk menyusu. Ternyata, setelah hari H disapih hingga saat ini, pelan-pelan dia mulai memahami dan berusaha keras untuk tidur tanpa ASI. Alhamdulillah 'alla kulli hal.
No comments: