Bagaimana Kita di Akhirat Nanti?
*Buku ke-2 di tahun 2021
A Letter to Allah*
oleh Ustadz Oemar Mita
Penerbit Zaduna
Tanggal : 14 Juli 2021
🧕Nama : Apriastiana Dian Fikroti
📸 Akun IG: https://instagram.com/riasrise
📱beli/baca di: @geraiumar
📖 Halaman yang dibaca 200-210
📙 sudah membaca 127 halaman (dari awal ikut program ini)
💖Tingkat kesukaan terhadap isi: 10
📝Insight:
Membaca doa rabbana ke-20 ini membuatku bergidik. Seketika teringat amal-amal yang belum seberapa dan dosa yang kian menumpuk. Mengapa? Sebab, dalam bab ini, Ustadz Oemar Mita menggambarkan tentang berbagai kondisi manusia di Padang Mahsyar nanti. Ada yang digiring dengan berjalan kaki, ada yang menggunakan kendaraan, dan ada yang diseret wajahnya. Semua hal tersebut dipengaruhi oleh amal yang kita lakukan dunia.
Mengutip dari hadits riwayat Muslim, ada tiga golongan yang akan dipanggil pertama kali dan diputuskan nasibnya di akhirat. Tiga golongan tersebut yaitu orang yang mati syahid, orang yang tekun belajar dan ahli Alquran, serta orang yang diberikan kemudahan untuk memiliki kekayaan. Masing-masing golongan tersebut ditanyai oleh Allah tentang nikmat-nikmat yang telah Allah beri tersebut digunakan untuk apa selama di dunia. Mereka pun menjawab sesuai dengan apa yang memang lakukan. Namun, ternyata Allah mengetahui bahwa mereka berdusta.
Ketiga golongan tersebut sebenarnya tidak melakukannya karena Allah, tetapi karena ingin mendapatkan pengakuan dari orang lain. Akhirnya, mereka pun dimasukkan ke neraka. Ketika membaca hadits tersebut di bab ini, membuatku merenung dan refleksi diri. Sembari berdoa semoga aku tidak termasuk ke dalam tiga golongan tersebut.
Dari bab ini juga aku semakin meyakini bahwa kehidupan akhirat itu nyata dan memang harus mengimaninya. Sayangnya, tidak semua orang meyakini hal tersebut karena ada sebagian yang hanya mengimani kehidupan dunia dan menafikan kehidupan akhirat. Padahal, di Padang Mahsyar nanti kita akan diperlihatkan tentang nikmatnya surga dan perihnya neraka. Semuanya bergantung kepada timbangan manakah yang lebih berat, apakah amal kebaikan atau keburukan. Maka, seharusnya kita harus mengimani kehidupan akhirat dan mempersiapkan bekal terbaik untuk pulang ke sana.
Ada tiga hal yang akan ditimbang kelak di akhirat. Pertama, amal. Di akhirat nanti, amal yang kita lakukan di dunia akan ditimbang di atas timbangan mizan. Kedua, tubuh. Di dunia, mungkin tubuh kita tidak bisa berbicara. Namun, di akhirat nanti tubuh kita akan menjadi saksi apakah kita melakukan amal kebaikan atau keburukan. Ketiga, buku catatan amal. Sebagaimana yang kita ketahui, segala yang kita lakukan di dunia pasti akan dicatat oleh malaikat ke dalam buku catatan amal. Nantinya buku catatan amal tersebut juga akan menjadi saksi dan ditimbang.
Maka, dalam bab ini, ada sebuah doa yang bisa kita rutinkan untuk dibaca,
رَبَّنَا إِنَّكَ جَامِعُ النَّاسِ لِيَوْمٍ لَا رَيْبَ فِيهِ ۚ إِنَّ اللَّهَ لَا يُخْلِفُ الْمِيعَادَ
"Wahai Rabb kami, Engkaulah yang mengumpulkan manusia pada hari yang tidak ada keraguan padanya. Sungguh, Allah tidak menyalahi janji." (Q.S. Ali Imran ayat 9)
No comments: