Mengenalkan Tiga Kenikmatan Dunia kepada Anak
Sabtu kemarin, aku sempat mengikuti kajiannya Sakeena Family yang berjudul "3 Kenikmatan Dunia yang Perlu Diperkenalkan ke Anak" bersama Kang Canun Kamil. Sewaktu membaca judulnya, aku penasaran apa saja tiga kenikmatan dunia yang dimaksud. Setelah mengikuti kajiannya, ternyata tiga kenikmatan dunia tersebut berasal dari pernyataannya Umar bin Khattab yang berbunyi,
Kalaulah tidak karena 3 hal ini, aku ingin segera berjumpa dengan Allah. Kalaulah tidak karena aku letakkan dahiku (bersujud) untuk Allah, atau aku duduk di majelis (ilmu) untuk memetik ucapan-ucapan yang baik sebagaimana memetik kurma yang baik, atau aku berjalan (berjihad) di jalan Allah Azza Wa Jalla.
- Kenikmatan Bermunajat
Saat mengajari salat, kita tidak hanya memberikan instruksi kepada anak, tetapi juga memberi tahu kenikmatannya. Maka, dengan itu anak bisa merasakan kenikmatan untuk bermunajat kepada Allah.
Selain salat, contoh bermunajat kepada Allah adalah dengan berdoa. Namun, ternyata tidak semua orang merasakan nikmatnya berdoa. Mengapa demikian? Karena kita memosisikan Allah bagaikan doraemon dan ego kita tinggi seperti Nobita
Lalu, bagaimana agar membuat doa terasa nikmat? Pertama, kenalan lebih jauh sama Allah sampai memunculkan rasa kagum dan cinta kepada-Nya. Kedua, merasakan apa-apa yang sudah kita dapat tanpa sebelumnya meminta kepada Allah. Ketiga, mengobrol mesra dengan Allah. - Kenikmatan Mencari Hikmah
Salah satu cara untuk menemukan hikmah yaitu dengan menuntut ilmu. Namun, bagaimana caranya menumbuhkan rasa cinta ilmu pada anak? Cintailah kebenaran, bukan pembenaran.
Mencari hikmah dan menuntut ilmu berkaitan erat dengan pola pikir atau mindset kita. Ada dua jenis mindset:a.Fixed mindset:
- Tidak ada ruang bertumbuh. Contoh: menganggap pasangan menyebalkan dan mengatakan bahwa dia tidak bisa berubah.
- Merasa cukup, tidak perlu belajar.
- Fokus pada hasil.
- Kaku.
- Mudah men-judge
- Antikritik.
- Merasa iri atas kesuksesan orang lain
b.Growth mindset:
- Ada ruang bertumbuh.
- Merasa haus akan ilmu.
- Fokus pada proses.
- Fleksibel
- Kritik sebagai asupan
- Mendekati orang yang sukses untuk dijadikan guru
- Kenikmatan Berjuang di Jalan Allah
Setiap kenikmatan yang Allah berikan, semuanya dilakukan untuk berjuang di jalan Allah. Sebab, manusia diciptakan oleh Allah, tidak lain untuk mengabdi kepada Allah.
Lalu, bagaimana agar menumbuhkan kecintaan berjuang di jalan-Nya? Pertama, membantu anak untuk menumbuhkan rasa cinta kepada Allah. Kedua, membantu anak untuk mencintai berbuat baik. Ketiga, mengenalkan konsep pahala.
No comments: