Berbincang tentang Goal dalam Berbisnis
Dulu, waktu awal bangun Gerai Umar, tidak pernah belajar bisnis segala macam. Murni untuk berbisnis tanpa punya ilmu tentang bisnis apapun. Hingga semakin lama Gerai Umar berjalan, ternyata semakin butuh ilmu tentang bisnis. Salah satunya dengan mengikuti Sukses Berkah Community (SBC) mulai bulan Juni lalu.
Ada beberapa program dalam SBC, tetapi karena kami anggota baru, jadi program pertama yang kami ikuti namanya Kelompok Pendampingan Bisnis (KPB). Saat pembagian kelompok, kami memutuskan untuk satu grup saja supaya lebih mudah kalau ikut KPB. Kami pun memilih Kang Akhid dan Teh Aas--foundernya Teras Dakwah--sebagai mentor kami. Alhamdulillah, ternyata mayoritas mentee-nya memang pasangan suami-istri juga. Namun, sejak pertemuan pertama kemarin kelompok kami digabung dengan kelompoknya mas Agung Nugroho.
Alhamdulillah, KPB kelompok kami sudah berjalan dua kali, akhir bulan lalu dan Selasa kemarin. Materi kemarin membahas tentang goal. Ada dua pertanyaan yang diajukan Kang Akhid kemarin. Pertanyaan pertama, tentang pencapaian secara kualitas apa yang ingin kami harapkan tercapai. Kalau lihat sekilas dari pertanyaannya, mungkin jawaban kita seputar duniawi saja. Padahal ada tiga kualitas yang bisa disinergikan, yaitu kualitas bisnis/produksi, kualitas leadership, dan kualitas spiritual. Kalau mentor bisnisnya bukan yang paham Islam, tentu "kualitas spiritual" ini tidak mungkin dimasukkan. Padahal, itu justru yang terpenting.
Kalau lagi terlena dengan bisnis yang kujalani, beberapa kali terlintas pikiran kalau "baca Al-matsuratnya nanti-nanti aja deh", "tilawah Alqurannya ntaran aja deh", "salatnya ntar dulu deh, nanggung, baru adzan juga". Namun, materi kemarin menjadi reminder tersendiri bagiku kalau lintasan pikiran seperti itu tidak membuat bisnis kita meningkat, tetapi justru menurun. Sebab, ibadah dan amalan yang kita lakukan sangat memengaruhi kehidupan kita, termasuk dalam berbisnis. Hati kita menjadi tidak tenang, semua yang kita lakukan jadi terasa terburu-buru.
Tiga kualitas tadi sangat memengaruhi jawaban dari pertanyaan kedua Kang Akhid, yaitu berapa goal atau target cash dalam setahun. Kalau kita hanya memikirkan dunia, mungkin target cash kita untuk mencapai goal seputar harta. Namun, kalau kita juga memikirkan akhirat, goal yang akan kita capai tentu yang memudahkan kita untuk berada di Jannah. Seperti naik haji dan membangun pondok pesantren. Maka, dalam membuat goal ini jangan lupa untuk selalu melibatkan Allah dan membenahi ibadah kita. Kenapa begitu? Karena ranahnya manusia hanya berikhtiar, sementara hasil dari ikhtiar kita itu berada di tangan Allah. Hal yang tidak mungkin bagi kita, tentu akan sangat mungkin bagi Allah.
Jadi, kalau dulu aku mengira kalau mau berbisnis, ya upgrade ilmu seputar bisnis saja. Namun, materi kemarin menjadi reminder bagi kami bahwa kalau mau berbisnis, yang di-upgrade bukan cuma ilmu bisnis, tetapi juga spiritual kita. Bagaimana interaksi kita sama Allah, salat kita, tilawah kita, sedekah kita. Sebab, ternyata amalan-amalan itu sangat memengaruhi kondisi bisnis kita. Meski tentunya mengerjakan amalan itu tujuannya bukan untuk memperbagus bisnis kita, tetapi untuk mendapatkan ridha Allah.
No comments: