Rezeki Dua Bungkus Rujak
Ahad kemarin, sejak pagi perut terasa mual dan lidah rasanya begitu pahit. Lalu, sore harinya aku bilang ke Mas untuk mencari sesuatu yang segar-segar. Entah itu minuman atau makanan. Saat itu, yang terpikirkan cuma rujak buah. Akhirnya, kami pun pergi mencari rujak buah, meski aku sendiri tidak tahu di mana tempat orang menjual rujak buah. Namun, tanpa banyak bicara, Mas langsung membawa kami ke arah utara.
Sepanjang jalan yang kami lewati, tidak ada satu pun orang yang menjual rujak buah. Hingga tiba-tiba ada penjual rujak buah yang sedang menuntun gerobaknya ke arah selatan. Ketika melihat itu, kami senang sekali. Lalu, kami pun memesan dua bungkus rujak buah. Sambil mengulek bumbu dan memotong buah, Mas pun mengajak ngobrol penjual tersebut. Dari obrolan tersebut, aku baru tahu kalau ternyata penjual rujak buah tersebut sebelumnya sudah berjalan ke utara. Tiba-tiba Beliau putar balik ke selatan karena ingin ke daerah sebelah barat. Namun, belum sampai ke sana, Beliau bertemu kami yang sedang mencari rujak buah.
Dari situ, aku jadi belajar lagi tentang konsep rezeki. Kalau Allah sudah berkehendak menjadikan sesuatu itu rezeki kita, pasti Allah akan mengatur skenario agar rezeki tersebut menghampiri/dihampiri kita. Seperti penjual rujak tersebut, yang sudah berjalan ke utara tetapi tiba-tiba putar balik ke selatan, pun kami yang sedang mencari rujak ke daerah utara. Semua itu pasti sudah diatur Allah. Atas kehendak Allah, kami bisa mendapatkan rezeki berupa dua bungkus rujak. Sementara, penjual rujak tersebut, atas izin Allah mendapatkan rezeki berupa uang melalui kami yang membeli rujak
Dari kejadian itu juga jadi diingatkan kembali untuk semakin yakin bahwa rezeki itu sesuatu yang pasti dan telah diatur oleh Allah. Namun, manusia tetap harus berikhtiar dan berdoa karena ranahnya manusia memang di situ.
Terkadang, kejadian yang sederhana kalo direnungkan jadi terasa ajaib. Terima kasih mba, ceritanya keren
ReplyDelete