Hal yang Lebih Penting dari Mengenalkan Gadget
Sabtu lalu, sepulang dari Taman Pendidikan Alquran (TPA), tiba-tiba Umar masuk ke kamar dan ambil ponsel Abatinya. Sambil berjalan keluar kontrakan, Abatinya tanya alasan Umar membawa ponsel itu. Lalu, Umar bilang kalau dia mau foto matahari yang menurutnya sangat bagus.
Setelah berada di halaman depan kontrakan, Umar langsung membuka aplikasi kamera dan mengarahkannya ke matahari yang hampir terbenam. Gayanya mengambil foto sangatlah serius layaknya orang dewasa. Ketika kami melihat hasilnya, ternyata tidak terlalu mengecewakan, padahal biasanya blur.
Setiap kali Umar memfoto sesuatu, rasanya aku begitu takjub karena tanpa diajarkan pun dia bisa melakukannya. Dan kurasa banyak anak seperti Umar yang tanpa diajarkan sedikit pun, dia tahu mana aplikasi untuk foto, mana aplikasi untuk menonton video. Kok bisa seperti itu? Menurutku karena anak-anak itu memperhatikan bagaimana ketika kita menggunakan ponsel sehingga tanpa diajarkan pun dia bisa menggunakannya. Namun, kita perlu mengontrol penggunaan ponsel anak kita supaya tidak kecanduan dan terlalaikan oleh ponsel.
Sayangnya ada beberapa orang tua yang memberikan ponsel ke anak yang masih kecil dengan dalih "supaya tidak ketinggalan zaman" atau "supaya anteng". Padahal ada hal yang lebih penting diajarkan sejak kecil kepada anak kita dibanding gadget, yaitu tauhid. Sebab, tauhid itu hal yang sangat fundamental. Ibarat rumah, tauhid itu seperti fondasi yang harus dibangun terlebih dulu. Pun proses mengenalkan dan menumbuhkan tauhid jauh lebih berat dan panjang dibanding mengenalkan gadget. Namun, bayangkan saja, ketika anak kita sudah lebih dulu dikenalkan dengan gadget, tetapi kita luput mengenalkan tentang Allah, tentu penggunaan gadget itu untuk hal-hal yang sia-sia. Pun ketika anak kita menginginkan gadget yang lebih tinggi kualitasnya, dia akan melakukan berbagai cara yang barangkali tidak Allah sukai.
No comments: