Pergi ke TPA
Rutinitas Umar hari Jumat dan Sabtu sore--kalau tidak hujan--yaitu pergi ke TPA (Taman Pendidikan Alquran). Seperti biasa, Umar memakai tas bonus buku "Kenapa Bunda Tidak Shalat" berwarna biru, senada dengan warna kemeja dan maskernya. Berbicara tentang TPA, aku ingat sekali waktu akhir bulan Juli lalu, seluruh walisantri dan calon walisantri diundang untuk datang ke masjid sementara. Dari pertemuan tersebut, aku jadi tahu kalau awal Agustus lalu TPA akan dibuka lagi. Mengetahui itu, kami pun tertarik untuk mengikutkan Umar ke TPA supaya Umar bisa mengenal anak-anak yang ada di sekitar sini.
Kali pertama Umar datang ke TPA, Umar cukup sulit ketika disuruh mengaji. Kalaupun mau, ketika sudah gilirannya mengaji di depan pengajar TPA, suaranya begitu lirih. Namun, ketika sesi bermain, Umar sangat bersemangat sekali. Sementara aku yang melihatnya, rasanya begitu "ngeri" karena sebagian besar santri laki-laki sudah berusia 7 tahun ke atas dan suka sekali bermain fisik, seperti menendang temannya.
Setelah tiga bulan berlalu, tiga pekan terakhir ini Umar mulai terlihat progressnya, Umar lebih mau untuk bersuara ketika disuruh mengaji, menulis, dan mewarnai. Nuansa belajar pun semakin terasa. Meski terkadang Umar masih ingin bermain bersama teman-teman lainnya. Seperti hari ini ketika ke TPA ditemani tantenya. Namun, alhamdulillah-nya pekan lalu agenda TPAnya hanya bermain dan tukar kado makanan. Terlihat sekali wajah bahagianya Umar ketika diperbolehkan lari ke sana-sini tanpa takut kularang.
No comments: