Berjodoh dengan 'Stranger'
Dalam hidup kita, tentu pernah bertemu orang-orang yang tadinya begitu asing, tapi ternyata menjadi sosok yang berarti bagi kita. Aku pun pernah menemukan sosok tersebut, yaitu Abati @akhimuflih. Pada awalnya Abatinya Umar adalah sosok yang asing bagiku.
Pendaftaran @flpyogya angkatan 18 pada bulan Januari 2018 menjadi awal mula aku tahu Abatinya Umar. Sejak itu jadi tahu kalau ada yang namanya "Muflihin". Namun, tidak terpikir olehkh kalau Abatinya Umar yang akan jadi jodohku. Jadi ya sebatas narahubung dan calon anggota baru.
Lalu, Februari 2018, setelah memantapkan hati, aku kirim CV taaruf ke murabbiyah liqo-ku supaya bisa dimasukin ke biro taaruf-nya anak-anak liqoan. Pertengahan Maret 2018, seorang teman memberitahu kalau ada seseorang yang ingin memberikan buku yang ditulisnya dan ingin mengenalku sertaorang tuaku lebih dekat. Ternyata awal mula ketertarikan Abatinya Umar kepadaku karena tulisan di blogku yang berjudul "Tiga Hal yang Harus Diajarkan pada Anak".
Padahal itu adalah catatanku ketika ikut acara LMD ITB 188 September 2017 lalu. Ternyata itu hikmahnya aku tetap 'ngeyel'pergi ke Bandung. Setelah diskusi sama murabbiyah liqo yang mengatakan kalau CV-ku belum ada yang 'nyantol' di biro taaruf, akhirnya lanjutlah proses tukar CV dengan Abatinya Umar. Setelahnya lanjut ke taaruf tatap muka, khitbah, dan menikah.
Hikmahnya apa dari ceritaku di atas? Ternyata masalah jodoh itu kuasanya Allah. Kadang jalan untuk bertemu jodoh itu sesuatu yang di luar nalar kita. Namun, kalau kita udah memantapkan diri buat menikah, insyaaLlah Allah akan mengarahkan kita untuk bertemu sang jodoh.
No comments: