Perjalanan Umar dengan Sepeda

Saturday, November 16, 2024


Sejak Umar bayi, kami tidak pernah membelikan Umar stroller, baby walker, push bike, maupun balance bike. Hingga akhir 2020, Umar memiliki sepeda pertamanya yang dibelikan oleh eyangnya. Sebuah sepeda roda tiga dorong yang awalnya kinclong dan bagus tapi warnanya terus pudar karena menemani Umar.


Ketika Umar berumur tiga tahun, aku coba latih Umar untuk mengayuh sendiri sepedanya. Namun, karena model sepedanya seperti itu, membuat Umar sulit mengayuh. Saat itu aku pun sempat merasa khawatir Umar tidak bisa naik sepeda. Lalu September 2023, saat kami pindah, sepeda itu tetap berada di kontrakan lama, tidak kami bawa ke tempat tinggal kami sekarang.


Setelah pindah ke sini, Umar memiliki teman yang tinggal di seberang tempat kami. Temannya mempunyai 2 sepeda: satu push bike, satunya sepeda roda empat. Syukurnya temannya Umar baik, dia mau meminjamkan balance bike ketika bermain bersama Umar. Alhamdulillah Umar jadi bisa latihan keseimbangan. Di sisi lain, aku merasa sedih karena belum bisa membelikan sepeda untuk Umar.


Hingga Februari 2024, omnya Umar membelikan sepeda roda empat untuk Umar sebagai hadiah khitan. Namun, karena sedang masa pemulihan, sepedanya tidak bisa langsung dipakai. Alhasil Umar hanya bisa melihat sepedanya terparkir di dalam rumah. Setelah selesai masa pemulihan, Umar mulai latihan mengayuh sepeda. Awalnya, Umar terlihat begitu kagok karena baru pertama kali naik sepeda roda empat. Setelah latihan berkali-kali, Umar pun mulai lancar mengayuh sepedanya, bahkan berani untuk naik dari gerbang masuk perumahan yang cukup tinggi.


Akhir Juni atau awal Juli lalu, pagi-pagi sekali kulihat temannya Umar sedang belajar roda dua. Ternyata roda bantunya sudah dilepas. Hari-hari berikutnya temannya Umar sudah lancar mengayuh sepeda roda dua. Saat itu, kami ajak Umar untuk belajar roda dua juga. Namun, Umar belum berani untuk mengayuh sepeda tanpa roda bantu.


Hingga akhir Juli 2024, setelah Abati tanya lagi ke Umar, Umar pun mau roda bantu sepedanya dilepas. Setelah itu, Abati menemani Umar belajar mengayuh sepeda roda dengan menuntun Umar dari belakang. Alhamdulillah, beberapa kali latihan, Umar pun berani mengayuh sepeda roda dua tanpa dibantu Abati. Hingga kini, setiap pagi dan sore Umar bersepeda bersama temannya di sekitar perumahan.



1 comment:

Powered by Blogger.